Harga Batu Bara Melonjak Karena Kolombia Mau Stop Ekspor ke Israel

Harga batu bara melambung lebih dari 1% terdongkrak peningkatan permintaan akibat gelombang panas sampai prospek penurunan suplai dari Kolombia yang menyetop ekspor.

Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu (12/6/2024) melesat 1,57% menuju US$ 135,45 per ton. Kenaikan ini membalikan pelemahan yang terjadi pada satu hari sebelumnya sebesar 0,26%.

Permintaan batu bara masih terkatrol akibat gelombang panas yang melanda daerah Asia Pasifik. Terutama dari India yang mengalami kenaikan suhu hingga menyentuh 50 derajat dan mencatatkan sejarah gelombang panas terpanjang yang dirasakan selama 24 hari di berbagai berbagai wilayah di negara tersebut, ungkap Kepala Departemen Meteorologi India (IMD), Mrutyunjay Mohapatra dalam wawancara dengan surat kabar harian Express.

Rilis inflasi China untuk periode Mei 2024 yang kembali menyentuh 0,3% secara tahunan (yoy), sama seperti bulan sebelumnya. Ini menandai inflasi konsumen sudah terjadi selama empat bulan berturut-turut, di tengah berlanjutnya pemulihan permintaan domestik meskipun pemulihan ekonomi China sedang rapuh.

Terjadinya inflasi di China ikut menunjukkan prospek permintaan batu bara membaik. Pasalnya, negeri tirai bambu ini merupakan konsumen energi fosil terbesar di dunia.

Reli harga batu bara juga ditengarai oleh prospek penurunan supply, akibat salah negara pemasokan batu bara, Kolombia memutuskan menyetop ekspor ke Israel.

Presiden Kolombia Gustavo Petro meng-umumkan pada hari Sabtu pekan lalu, bahwa negaranya akan menangguhkan ekspor batu bara ke Israel sebagai teguran terhadap perang mematikan melawan Hamas di Gaza.

Sebagai informasi, Kolombia merupakan pemasok batu bara utama Israel dengan ekspor sekitar $450 juta pada tahun 2023, menurut kedutaan besar Israel di Bogota, yang tetap beroperasi meskipun pemerintah Petro memutuskan hubungan diplomatik pada bulan Mei, mengutip dari AFP.

Seiring dengan kenaikan harga batu bara, Kontrak acuan TTF Belanda untuk bulan Juli kemarin terpantau juga naik EUR 0,27 menjadi EUR 34,53/MWh di Ice Endex. Batu bara adalah sumber energi pengganti gas sehingga harganya saling berpengaruh.

Mengutip dari Montel, adanya pemadaman yang tidak direncanakan di ladang gas Visund di Norwegia,telah membatasi ekspor ke seluruh Eropa sebesar 15,4 mcm sejak Senin, ini diperkirakan akan berlangsung selama seminggu,

Hal tersebut turut memperburuk berita mengenai pemadaman yang tidak di-rencanakan pada fasilitas LNG Wheatstone Australia yang berkapasitas 12,1 bcm/tahun, yang terjadi di tengah ketatnya pasar LNG. CNBC INDONESIA RESEARCH (tsn/tsn)

 

Sumber : CNBC Indonesia.com, 13 Juni 2024