PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melaporkan bahwa pembangunan proyek smelter tembaga yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), sudah mencapai 95,5%. Bahkan perseroan sudah memulai tahap komisioning sejak Juni 2024 lalu.
Presiden Direktur Amman Mineral Internasional, Rachmat Makkasau meng-ungkapkan, capaian ini menandakan bahwa konstruksi fisik dan mekanis hampir rampung, dengan sisa 4,5% berada pada tahap komisioning yang sedang berjalan.
“Progres smelter tembaga Amman berjalan sesuai rencana. Tahap komisioning sudah dimulai sejak 1 Juni lalu dan kami telah menerima sertifikat kesiapan komisioning dari verifikator independen, yang menanda-kan bahwa smelter tembaga Amman telah memenuhi seluruh persyaratan untuk komisioning yang aman," jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/7/24).
Tahap komisioning ini dijadwalkan ber-langsung selama empat hingga lima bulan. Selama periode ini, tungku smelter akan mulai dipanaskan dan konsentrat tembaga di-masukkan ke dalam smelter. Produksi katoda tembaga pertama, yang menandakan di-mulainya operasional smelter dijadwalkan dapat berlangsung pada kuartal IV 2024.
Sebelumnya, komisioning infrastruktur pendukung seperti fasilitas penyediaan air bersih Desalination and Demineralization Water (DDW) dan fasilitas suplai oksigen dan gas nitrogen Air Separation Unit telah di-lakukan sejak kuartal I-2024.
Selain itu, ratusan karyawan telah menyelesaikan pelatihan ekstensif selama lima bulan di China untuk memastikan mereka memiliki keterampilan terbaik dalam mengoperasikan smelter dan mem-produksi katoda tembaga serta produk sampingannya dengan aman dan efisien.
Fasilitas smelter tembaga AMMN memiliki total kapasitas input 900 kilo ton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang di masa depan. Produk dari peleburan ini akan berupa katoda tembaga sebesar 222 ktpa dan asam sulfat sebesar 830 ktpa.
Diberitakan sebelumnya, Amman Mineral Internasional menyampaikan laporan realisasi dana hasil initial public offering (IPO) sebesar Rp 10,47 triliun. Per 30 Juni 2024, perseroan telah merealisasikan dana untuk penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri sebesar Rp 1,79 triliun. Kemudian pelunasan utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara Rp 3,04 triliun, serta penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara Rp 5,63 triliun.
Untuk diketahui, Amman Mineral (AMMN) merupakan emiten tambang dan emas yang memiliki kapitalisasi pasar (market cap) sekitar Rp 862,96 triliun. Angka itu memastikan AMMN bertengger di posisi sebagai emiten dengan market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) di nomor 1 dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di nomor 2. Editor: Prisma Ardianto
Sumber : Investor.id, 16 Juli 2024