PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), anak usaha PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) memastikan ekspor konsentrat tembaga yang telah diizinkan pemerintah akan dimulai pekan ini.
Presiden Direktur AMNT Rachmat Makkasau mengatakan pihaknya masih menunggu izin ekspor dari Kementerian Perdagangan. Namun, dia optimistis persetujuan Kemendag akan segera rilis.
“Ya, tapi mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan dari Kemendag [Kementerian Perdagangan] sudah keluar juga,” kata Rachmat saat ditemui di Hutan Kota by Plataran Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Adapun, ekspor konsentrat tembaga telah dilarang sejak pertengahan tahun di era pemerintahan Joko Widodo. Kendati demikian, terdapat sejumlah kondisi yang membuat perusahaan tambang meminta perpanjangan izin ekspor.
Rachmat menuturkan, berdasarkan kontrak dari izin ekspor yang diberikan, pihaknya akan menjual konsentrat tembaga ke Korea, Jepang, Cina, Filipina.
“Ada beberapa potensi ekspor yang sudah kontak kita. Kita maksimalkan apa yang ada dulu,” tuturnya.
Untuk diketahui, sebelumnya anak usaha PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN), mendapat rekomendasi ekspor konsentrat tembaga sebesar 480.000 metrik ton kering (dmt). Rekomendasi ekspor itu berlaku selama enam bulan, mulai 31 Oktober 2025 hingga April 2026.
Presiden Direktur AMNT Rachmat Makkasau menyampaikan penjualan ekspor konsentrat tembaga AMNT telah terhenti sejak awal 2025. Smelter AMMAN juga telah berhenti beroperasi pada pertengahan 2025.
Hal ini terjadi lantaran ada perbaikan di unit Flash Converting Furnace dan Sulfuric Acid Plant. Kerusakan ini kata dia, terjadi murni di luar kemampuan perseroan, tidak disengaja, dan tidak dapat dihindarkan.
“Kegiatan operasional fasilitas smelter AMMAN ini terpaksa dihentikan sementara untuk mencegah kerusakan lebih parah dan risiko bagi keselamatan kerja,” kata Rachmat dalam keterangannya, Sabtu (1/11/2025).
Dia menuturkan, perbaikan terhadap komponen utama smelter ini memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dan harus dilakukan secara menyeluruh. Mengingat skala dan kerumitan pekerjaan tersebut, proses perbaikan diperkirakan akan berlanjut hingga paruh pertama 2026.
Sesuai dengan panduan yang disampaikan dalam laporan kinerja kuartal III/2025, AMMAN menargetkan produksi tahun ini sebesar 430.000 dmt konsentrat tembaga dengan kandungan sekitar 228 juta pon tembaga dan 90.000 ons emas.
Target ini telah mempertimbangkan produksi dari stockpile serta bijih segar berkadar rendah dari lingkar luar Fase 8, mengingat kegiatan penambangan saat ini masih berfokus pada pengupasan batuan penutup di fase tersebut.
Selain target produksi pada 2025, AMMAN juga memiliki persediaan (inventory) sebesar 190.000 dmt pada akhir 2024. Tercatat, produksi konsentrat mencapai 310,143 dmt hingga 30 September 2025. Sebanyak 273.506 dmt telah diumpankan ke fasilitas smelter. Editor : Leo Dwi Jatmiko
