Antam (ANTM) Tarik Utang Rp8,18 Triliun dari BTPN Hingga DBS di Tengah Lonjakan Harga Emas

PT ANEKA Tambang Tbk. (ANTM) mengumumkan telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit berjangka dan bergulir senilai total hingga US$500 juta pada 1 Agustus 2025. Dengan kurs rupiah terhadap dolar hari ini, Senin (4/8/2025) sekitar Rp16.379, maka pinjaman ini setara Rp8,18 triliun.

Dalam prospektus yang diterbitkan pagi ini (4/8), utang ini berasal dari sindikasi perbankan internasional dan domestik tanpa memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) karena termasuk kategori pengecualian dalam POJK 17/2020. Perinciannya, fasilitas tersebut terdiri atas fasilitas kredit berjangka (Fasilitas A) sebesar US$250 juta dan fasilitas kredit bergulir (Fasilitas B) sebesar masing-masing US$250 juta.

United Overseas Bank (UOB) Limited bertindak sebagai koordinator tunggal, sedangkan DBS Bank Ltd., MUFG Bank, Ltd., PT Bank SMBC Indonesia Tbk. (BTPN), Sumitomo Mitsui Banking Corporation Cabang Singapura, dan United Overseas Bank Limited secara berurutan menjadi mandated lead arrangers, underwriters, dan bookrunners. Sementara itu, PT Bank DBS Indonesia berperan sebagai agen.

Untuk Fasilitas A, Antam mengajukan periode ketersediaan 18 bulan dan jatuh tempo 60 bulan, sementara Fasilitas B memiliki periode ketersediaan 59 bulan dengan tenor sama. Suku bunga mengacu pada SOFR ditambah margin 1,025% untuk kreditur luar negeri dan 1,075% untuk kreditur dalam negeri.

Manajemen Antam menyebut utang ini akan digunakan untuk mendukung kebutuhan umum perseroan, termasuk belanja modal, akuisisi, kebutuhan modal kerja, serta pembayaran biaya terkait fasilitas pinjaman. Dijelaskan dalam prospektus, bidang usaha Antam adalah pertambangan berbagai jenis galian seperti pertambangan bijih bauksit, pertambangan bijih nikel, pertambangan emas dan perak serta bisnis pendukungnya.

Bidang usaha ini, membuat Antam menjadi sektor terdepan yang diandalkan pemerintah melalui Danantara untuk melakukan hilirisasi mineral seperti nikel dan bauksit. Saat yang sama, bisnis emas memberi Antam momentum yang kuat karena sedang mengalami kenaikan tinggi dalam setahun terakhir. Harga emas di pasar spot pagi ini US$3.349,50 per troy ounce.

Pada pekan lalu, harga emas di pasar spot naik 2,1% ke level US$3.359,77 per troy ounce pada Jumat (1/8/2025) seiring dengan data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dibandingkan ekspektasi.

Setelah transaksi, kas dan setara kas Antam bertambah dari Rp4,75 triliun menjadi Rp12,78 triliun, sementara liabilitas jangka panjang naik dari Rp2,55 triliun menjadi Rp10,58 triliun. Perseroan menyebut transaksi ini bukan merupakan transaksi afiliasi maupun transaksi benturan kepentingan. Nilai fasilitas setara dengan 25,10% dari ekuitas per 31 Desember 2024. Editor : Anggara Pernando

Sumber:

– 04/08/2025

Temukan Informasi Terkini

Harga Batu Bara Acuan Naik 4,68% pada Periode Awal Agustus 2025

baca selengkapnya

Ekspor Batubara Indonesia Turun 21,09% di Semester I-2025

baca selengkapnya

Kobexindo (KOBX) Cetak Pertumbuhan Pendapatan

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top