Bahlil Sebut Tambang Bawah Tanah Freeport Kembali Beroperasi Paling Lambat April 2026

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua bisa kembali beroperasi pada tahun depan. Tambang bawah tanah Freeport hingga berhenti beroperasi akibat musibah longsor pada September lalu.

Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM, menyatakan saat tim Kementerian ESDM bersama Freeport sedang melakukan evaluasi musibah untuk menentukan langkah-langkah mitigasi. “Tetapi yang titik dimana bermasalah, yang bencana itu, tim kita lagi melakukan evaluasi,” ungkap Bahlil di Kementerian ESDM, Jumat (14/11).

Proses evaluasi tersebut kata Bahlil paling tidak berlangsung hingga bulan April tahun depan. Menurut proses evaluasi dilakukan membutuhkan waktu tidak sebentar karena pemerintah tidak mau kejadian serupa bisa terjadi lagi. “Ya kita targetkan mungkin bulan 3, 4 pada tahun depan beroperasi. Kita nggak mau sembarangan,” ujar Bahlil.

Pada evaluasi yang dilakukan Kementerian ESDM menargetkan bisa mendapatkan jawaban dari misteri penyebab kejadian longsor yang menelan tujuh korban jiwa karyawan Freeport. Setelah dapatkan kepastian penyebab baru nanti ada rekomendasi yang dilanjutkan dengan tahap perbaikan sebelum kembali berproduksi.

“Ini nyawa orang, jadi ini bukan persoalannya bisnis sama-sama. Nyawa orang. Dan kita harus ngecek apa penyebabnya (longsor). Setelah itu diaudit oleh tim ahli. Setelah itu rekomendasi, dilakukan perbaikan, baru dilakukan produksi,” ungkap Bahlil. (RI)

Sumber:

– 14/11/2025

Temukan Informasi Terkini

Produksi Batubara Berpotensi Turun di 2026, Begini Strategi Bukit Asam (PTBA)

baca selengkapnya

Wacana DMO Batu Bara Naik, Patokan Harga jadi Keresahan Industri

baca selengkapnya

Perkuat Kepemimpinan Nikel, PT Vale dan Huayou Teguhkan Komitmen pada Teknologi Sejalan Iklim di COP30

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top