Bahlil: Tambang Grasberg Freeport Belum Beroperasi, Tunggu Hasil Audit Longsor

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan tambang Grasberg milik PT Freeport Indonesia (PTFI) saat ini masih berhenti beroperasi. Penghentian operasi ini dilakukan setelah salah satu lokasi tambang bawah tanah mereka yakni Grasberg Block Cave (GBC) mengalami longsor dan dipenuhi lumpur 800 ribu ton pada 8 September lalu.

“(Operasi kembali) pasti menunggu setelah hasil audit,” kata Bahlil saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (10/10).

Longsor tersebut menewaskan 7 orang pekerja dan seluruhnya sudah berhasil dievakuasi. Bahlil menyebut proses yang dilakukan pemerintah pasca evakuasi adalah melakukan audit secara total terhadap implementasi operasi tambang bawah tanah di PTFI.

“Sekarang belum ada yang bisa melakukan kegiatan produksi, tapi kami sedang mengaudit sampai bisa menemukan apa faktor penyebab terjadinya longsor,” ujarnya.

Setelah penyebab diketahui, pemerintah dan PTFI akan melakukan langkah mitigasi agar insiden serupa tidak lagi terjadi di masa depan. Menurutnya, hal ini dibutuhkan berbagai langkah baik secara teknik sipil maupun pertambangan.

Bahlil tidak merincikan berapa lama waktu yang dibutuhkan tim untuk melakukan audit di tambang tersebut. Dia memastikan proses audit ini tidak akan dilakukan dengan tergesa-gesa.

Selain mitigasi, hasil audit juga akan menjadi bahan acuan bagi pemerintah menentukan rekomendasi seperti apa yang akan diberikan kepada PTFI.

“Kami tidak boleh menghukum sesuatu tanpa dasarnya. Kami audit dahulu apa permasalahannya dan penyebabnya. Setelah itu baru kami bisa memberikan rekomendasi baik itu dalam bentuk perbaikan atau yang lain, nanti kita lihat,” ucapnya.

Selesai Akhir 2025

PTFI memprediksi penyelidikan insiden longsor di tambang bawah tanah, GBC, Timika, Papua Tengah baru akan selesai pada akhir 2025. Hal ini diungkapkan oleh perusahaan induk mereka, Freeport McMoran (FCX). FCX menyebut insiden longsor ini merupakan kejadian pertama di sepanjang operasi Freeport di Indonesia.

“Tim penyelidikan melibatkan ahli eksternal dan akan menganalisis akar masalah serta memberikan rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. PTFI memperkirakan penyelidikan akan selesai pada akhir 2025,” ujar FCX dalam siaran pers, dikutip Jumat (26/9).

Selain itu FCX mengatakan PTFI juga bekerja sama dengan pemerintah Indonesia yang sedang meninjau lebih lanjut insiden tersebut. Namun secara paralel, PTFI akan menyelesaikan penilaian kerusakan yang terjadi pada setiap aspek akibat insiden longsor ini.

“Freeport menyampaikan belasungkawa secara mendalam kepada keluarga korban. Kami terus berupaya secara intensif terhadap lima pekerja lainnya yang masih hilang. Ini tetap menjadi prioritas kami,” kata perusahaan. Editor: Tia Dwitiani Komalasari

Sumber:

– 10/10/2025

Temukan Informasi Terkini

Harga Emas Global Terbang, Ini Jurus Antam (ANTM) Amankan Pasokan Domestik

baca selengkapnya

Freeport Bidik Proyek Pembangkit Gas Rp16 T Rampung Awal 2028

baca selengkapnya

Merdeka Gold (EMAS) Eksplorasi Tambang Emas Pani, Tembus Segini

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top