Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan divestasi lanjutan 10% saham PT Freeport Indonesia mesti dilakukan dengan valuasi murah.
Adapun, divestasi lanjutan 10% saham yang akan diserap PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID itu menjadi bagian kesepakatan perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) PTFI selepas 2041.
“Saya minta waktu itu 10% tidak perlu untuk dibeli dengan harga valuasi sekarang. Harus semurah mungkin,” kata Bahlil selepas bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/11/2025).
Kendati demikian, Bahlil menuturkan, belum ada kemajuan ihwal negosiasi lanjutan perpanjangan IUPK PTFI sampai saat ini.
Dengan demikian, kata dia, pemerintah belum memiliki keputusan akhir terkait dengan kelanjutan perpanjangan IUPK PTFI, termasuk soal akuisisi lanjutan MIND ID.
“Opsi untuk perpanjangan Freeport sudah pernah dibahas, tapi sampai sekarang belum ada keputusan,” tuturnya.
Dalam laporan keuangan kuartal I-2025, Freeport-McMoRan Inc (FCX) membeberkan PTFI menargetkan untuk mengajukan perpanjangan kontrak setelah kesepakatan akuisisi 10% saham tambahan MIND ID rampung.
Perwakilan Freeport diketahui telah bertemu dengan Bahlil Lahadalia di kantor Kementerian ESDM, Senin (19/5/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Bahlil ikut membahas perpanjangan IUPK yang bakal berakhir pada 2041.
Bos MIND ID & Freeport Indonesia Sambangi Istana
Akhir bulan lalu, petinggi MIND menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Prabowo.
Rapat terbatas itu belakangan diketahui membahas soal rencana kerja holding tambang pelat merah serta upaya mendorong hilirisasi mineral di dalam negeri.
Petinggi MIND ID yang hadir di antaranya Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin dan Komisaris Utama/Independen MIND ID Fuad Bawazier.
Selepas pertemuan, Maroef menuturkan negosiasi berkaitan dengan penambahan 10% saham PTFI itu masih berlanjut sampai saat ini.
“Kan masih cukup panjang ya, tapi itu memang perjanjian sudah dari 2018,” kata Maroef selepas bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Di sisi lain, Maroef mengatakan, pembicaraan soal kelanjutan akuisisi saham PTFI itu tidak masuk dalam topik bahasan bersama dengan Prabowo.
Dia menuturkan pembicaraan dengan Prabowo hanya berkisar pada upaya peningkatan produktivitas holding tambang pelat merah tersebut.
Adapun, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyambangi Istana keesokan harinya, Rabu (30/7/2025). Hanya saja, Tony tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Prabowo saat itu. (dov/naw)