Beroperasinya Kembali Freeport Akan Jaga Stabilitas Pasokan Emas Nasional

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menyambut positif beroperasinya kembali kegiatan penambangan PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Kembalinya operasi PTFI menjadi salah satu penopang penting stabilitas pasokan emas nasional, sehingga distribusi pasokan ke Antam dapat kembali berjalan optimal.

Sekretaris Perusahaan Antam, Wisnu Danandi, mengatakan bahwa normalisasi aktivitas produksi Freeport memberikan dampak langsung pada kesinambungan pasokan emas domestik.

“Kembalinya operasi Freeport memungkinkan pasokan emas kepada Antam berjalan lebih optimal dan terukur, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Antam juga tetap melanjutkan langkah diversifikasi sumber emas domestik untuk menjaga ketahanan suplai serta mengoptimalkan layanan kepada pelanggan berjalan dengan baik,” ujar Wisnu dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (15/11/2025).

Antam menegaskan kembali komitmennya untuk menjaga stabilitas pasokan emas nasional, baik melalui kerja sama dengan pemasok utama seperti Freeport maupun melalui diversifikasi sumber emas domestik lainnya.

“Antam terus memperkuat rantai pasokan emas nasional dengan menjaga ketersediaan produk, memastikan distribusi yang stabil, serta meningkatkan pengalaman layanan bagi pelanggan di seluruh Indonesia. Melalui langkah ini, Antam konsisten menjaga reputasi produk Emas Antam sebagai pilihan terpercaya dan kebanggaan masyarakat Indonesia.” tutup Wisnu.

Kembali Normal Pasca Evaluasi Pemerintah

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengonfirmasi bahwa PTFI resmi melanjutkan operasional penambangan di area Deep Mill Level Zone (DMLZ) dan Big Gossan.

Dua blok tersebut sebelumnya sempat dihentikan sementara untuk tujuan keselamatan setelah insiden longsor terjadi di area Grasberg Block Cave (GBC) pada 8 September 2025.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Tri Winarno, menyampaikan bahwa pemerintah telah menyelesaikan evaluasi teknis dan memberikan izin untuk pengoperasian kembali kedua blok tambang tersebut.

“Sekarang blok DMLZ dan Big Gossan sudah beroperasi,” ujar Tri dalam konferensi pers di kompleks DPR, Kamis (13/11).

Tri menambahkan bahwa walaupun longsor tidak terjadii langsung di dua blok tersebut, Freeport tetap menghentikan seluruh aktivitas tambang bawah tanah sebagai langkah antisipasi keselamatan pekerja.

Dengan pulihnya operasi, pasokan konsentrat dari DMLZ dan Big Gossan akan kembali mengalir ke smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur, yang sebelumnya mengalami kekurangan feedstock akibat penghentian operasi.

Menurut Tri, kapasitas pasokan dari dua blok tersebut belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan smelter, namun pemulihan ini menjadi langkah penting dalam stabilisasi program hilirisasi mineral nasional. Editor: Imam Suhartadi

Sumber:

– 15/11/2025

Temukan Informasi Terkini

Produksi Batubara Berpotensi Turun di 2026, Begini Strategi Bukit Asam (PTBA)

baca selengkapnya

Wacana DMO Batu Bara Naik, Patokan Harga jadi Keresahan Industri

baca selengkapnya

Bahlil Sebut Tambang Bawah Tanah Freeport Kembali Beroperasi Paling Lambat April 2026

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top