Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani mengatakan proses divestasi tambahan saham pemerintah di PT Freeport Indonesia (PTFI) dari Freeport-McMoran telah mencapai tahap finalisasi.
Rosan mengatakan, Danantara menargetkan tambahan pengalihan 12% kepemilikan saham PTFI. Angka ini lebih tinggi dari target sebelumnya yang disebut di angka 10%. “Saya targetkan malah 12%,” kata Rosan di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (16/9).
Menteri Investasi dan Hilirisasi itu mengatakan, pemerintah bisa mendapatkan tambahan saham tanpa bayar atau free of charge. Proses akhir tersebut tinggal menunggu arahan Presiden Prabowo Prabowo. “Dalam waktu dekat sedang menunggu arahan dari Bapak Presiden. Free of charge, mantap kan,” ujar Rosan.
Penambahan saham pemerintah dalam PTFI merupakan syarat perpanjangan izin usaha pertambangan khusus atau IUPK yang dijadwalkan habis pada 2041.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada Senin (15/9) menyebut hasil negosiasi terbaru menyepakati penambahan saham bisa mencapai lebih dari 10%.
Bahlil mengatakan dirinya diminta oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat komunikasi dan negosiasi dengan PTFI dan Freeport-McMoRan. Dia mengatakan penambahan kepemilikan saham diperlukan agar posisi pemerintah di PTFI semakin kuat saat perpanjangan kontrak rampung nantinya.
Bahlil mengatakan, pemerintah berupaya mengalihkan lebih dari 10% saham tambahan kepemilikan di PTFI dengan harga murah. Dia menjelaskan, hal itu dapat terwujud mengingat valuasi aset PTFI kian tipis, sehingga pemerintah bisa membeli tambahan saham dengan biaya rendah. Editor: Ameidyo Daud Nasution
