Melesat Hampir 200%, Saham Amman (AMMN) Kini Bertengger di Level Rp 5.000

JAKARTA, investor.id   Harga saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) lagi-lagi lanjutkan penguatan hingga menembus level tertinggi baru dalam kisaran pergerakan di atas Rp 5.000. Penguatan harga tersebut berimbas terhadap lompatan kapitalisasi pasar (market cap) saham perseroan menjadi sekitar Rp 361 triliun.

Berdasarkan data perdagangan saham sesi I Bursa Efek Indonesia (BEI), saham AMMN dibuka menguat langsung melesat ke level Rp 5.025.  Hingga pukul 09.20 WIB, penguatan saham ini telah mencapai Rp 55 (1,11%) menjadi Rp 5.025. Sedangkan rentang pergerakan harga ebrada dalam kisaran Rp 4.950-5.050.

Dengan harga berada di level Rp 5.025, maka saham AMMN telah melambung sebanyak 196,46% atau naik dari harga IPO Rp 1.695 menjadi Rp 5.025. Lompatan harga tersebut hanya berlangsung sejak 7 Juli hingga 5 September atau kurang dari dua bulan. 

Sebelumnya Manajemen AMMN melalui prospektus yang diterbitkan sebelum IPO saham menyebutkan bahwa perseroan mengembangkan dan membangun tambang Batu Hijau yang memproduksi konsentrat tembaga juga mengandung emas dan perak sejak tahun 2000.

Tahun 2016, perseroan mengakuissi 82,2% saham PT Newmont dengan pembayaran tunai US$ 1,47 miliar dan pembayaran kontinjensi US$ 658,39 juta, sehingga nama perseroan berumbah menjadi AMNT.

Perseroan menyebutkan bahwa penambangan bijih fase 8 akan dimulai pada 2025-2030 yang diharapkan berdampak positif terhadap lonjakan produksi tambang perseoran. Grup juga telah mengoptimalkan operasi penambangan, meningkatkan pr oduktivitas, menurunkan biaya, dan meningkatkan pemulihan logam dibandingkan dengan operasi tambang Batu Hijau di bawah kepemilikan sebelumnya.

Ammman Mineral disebut memiliki cadangan bijih yang signifikan di tambang Batu Hijau meliputi tembaga, emas, dan perak yang terkandung dalam bijih yang belum ditambang dari tambang Batu Hijau, serta tembaga, emas, dan perak yang terkandung dalam stockpiles yang telah ditambang.

Selain tambang Batu Hijau, Grup telah mengidentifikasi beberapa prospek tembaga dan emas lainnya di dalam wilayah IUPK AMNT, termasuk Cebakan Elang, yang terletak sekitar 60 km sebelah timur tambang Batu Hijau dan 12 km ke arah utara dari garis pantai selatan Pulau Sumbawa.

Bersamaan dengan penambangan bijih Fase 8, Grup bermaksud untuk memulai pengembangan Cebakan Elang pada 2027 untuk menggantikan kegiatan pemrosesan bijih dan stockpiles dari tambang Batu Hijau yang akan habis pada tahun 2030

Temukan Informasi Terkini

Berita Harian, Jumat, 12 Desember 2025

baca selengkapnya

MMP dan Mitsui Teken Kesepakatan Kerja Sama Pengembangan Pasar Nikel di Jepang

baca selengkapnya

Pengusaha Batubara Bicara Soal Insentif Ideal di Proyek DME

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top