PORTOFOLIO kontraktor pertambangan milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO), membentuk anak perusahaan baru bernama PT Petrosea Infrastruktur Nusantara (PIN) pada 8 Oktober 2024.
Sekretaris Perusahaan PT Petrosea Tbk Anto Broto menjelaskan, pendirian PIN sebagai subholding Petrosea tersebut bertujuan untuk menunjang aktivitas holding dan konsultasi manajemen di bidang infrastruktur.
“Pendirian PT PIN sebagai anak perusahaan akan berdampak positif bagi Petrosea. PT PIN akan menunjang kegiatan usaha dan memperluas jaringan usaha sebagai bagian dari rencana strategis pengembangan usaha perseroan,” jelas Anto dalam keterangan resminya, Selasa (22/10/2024).
Di perusahaan baru tersebut, Anto merinci, PTRO menguasai sebanyak 99,99% saham PT PIN dan 0,10% sisanya digenggam oleh PT Rekakarsa Karya Nusantara, sehingga total saham PIN telah mencapai 100,00%.
Lebih jauh, pendirian anak usaha baru tersebut juga sudah dinyatakan dalam Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 83 tanggal 30 September 2024 yang dibuat di hadapan Notaris Ungke Mulawanti di Kabupaten Bekasi dan telah mendapatkan pengesahan pendirian dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusannya No. AHU-0079017A.H.01.01.tahun 2024 tanggal 8 Oktober 2024.
Adopsi Digital PTRO
Sentuhan teknologi PTRO hampir merata di seluruh aspek bisnis perseroan, mulai dari sektor pertambangan sampai engineering procurement, and construction (EPC). Sikap adaptif ini memperlihatkan kesigapan PTRO dalam merespons perubahan iklim bisnis dan tuntutan untuk terus berinovasi di era disrupsi.
Gerak cepat PTRO menyambut perkembangan teknologi bahkan telah menempatkannya sebagai salah satu pionir dalam hal adopsi digitalisasi. Predikat sebagai pemain tambang dengan kapabilitas digitalisasi mumpuni perlahan tapi pasti menjadi trademark PTRO. Buah dari adopsi teknologi ini, PTRO berhasil meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional.
Terbukti, sejak 2018 hingga 2023, perseroan terus menyempurnakan kapabilitas digitalisasinya. Di sepanjang tahun itu, Petrosea telah meluncurkan strategi 3D, yaitu Diversifikasi Digitalisasi & Dekarbonisasi, sebagai enabler dan pilar kunci untuk terus memberikan value proposition kepada seluruh pemangku kepentingan.
Emiten berkode saham PTRO tersebut telah merumuskan kebijakan strategis untuk meningkatkan kinerja keuangan dan operasional melalui penyediaan jasa pertambangan & EPC terintegrasi dan pengembangan business model yang inovatif di sektor batubara termasuk mengintensifkan diversifikasi usaha ke sektor mineral lainnya.
Presiden Direktur Petrosea Michael, implementasi strategi Diversifikasi dan Digitalisasi merupakan salah satu yang menjadi fokus direksi. Strategi digitalisasi dirumuskan untuk mencapai operational excellence dan meningkatkan kinerja secara berkesinambungan. Sedangkan, strategi diversifikasi fokus pada pengembangan portofolio proyek Petrosea ke sektor nikel, emas, dan mineral lain di luar batu bara.
Salah satu fitur digital yang dikembangkan Petrosea di sektor pertambangan dan EPC ialah minerva digital platform. Platform ini menawarkan berbagai fitur inovatif dan terintegrasi untuk mendukung proses penambangan dari hulu hingga hilir serta berperan penting dalam meningkatkan operational excellence. Editor: Muawwan Daelami
Sumber: investor.id, 22 Oktober 2024
