DEWA Ada Transaksi Jumbo

PT Darma Henwa Tbk (DEWA) meraih fasilitas pinjaman sebesar Rp 5 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Fasilitas itu terdiri atas kredit investasi sebesar Rp 3,39 triliun dengan tenor 5 tahun dan kredit modal kerja Rp 1,6 triliun bertenor 2 tahun. Masing-masing fasilitas kredit memiliki suku bunga pinjaman compounded INDONIA 90 hari+margin (efektif 6,75%).

“Fasilitas kredit investasi akan digunakan untuk refinancing serta membiayai pembelian mesin serta alat berat dan/atau alat pendukung lainnya. Sedangkan fasilitas kredit modal kerja ditujukan untuk refinancing dan modal kerja,” ungkap Direktur dan Sekretaris Perusahaan Darma Henwa (DEWA), Mukson Arif Rosyidi dalam keterangannya, Selasa (30/12/2025).

DEWA sebelumnya menjajaki berbagai instrumen pendanaan jangka pendek dan pembentukan sindikasi pinjaman guna memperkuat likuiditas, baik untuk kebutuhan modal kerja maupun belanja modal (capex).

“Upaya itu dimungkinkan oleh peningkatan fleksibilitas neraca keuangan, seiring proses reklasifikasi ekuitas yang sedang berjalan,” tulis analis Henan Putihrai Sekuritas, Irsyady Hanief dalam risetnya.

DEWA berharap dapat kembali beroperasi penuh di tambang Bengalon milik PT Kaltim Prima Coal (KPC), setelah kontrak sebagai sub-kontraktor selesai pada akhir 2025, dengan pengosongan lokasi dijadwalkan pada kuartal I-2026.

Selain Bengalon, DEWA juga mengincar sejumlah kontrak baru lainnya, termasuk satu kontrak dari PT Arutmin Indonesia serta dua kontrak di luar KPC-Arutmin.

Target Harga Saham DEWA 

Dengan prospek pendapatan yang lebih jelas dari tambahan kontrak, Henan Putihrai Sekuritas memperbarui proyeksi DEWA ke depan agar selaras dengan arah ekspansi.

Proyeksi itu didukung oleh asumsi peningkatan volume pengupasan lapisan penutup (overburden/OB) menjadi sekitar 158-164 juta bcm pada periode 2026-2027, yang mendorong kenaikan outlook pendapatan DEWA.

Henan Putihrai Sekuritas telah mempertahankan rekomendasi buy saham Darma Henwa (DEWA). Target harga saham DEWA dinaikkan menjadi Rp 750 dari sebelumnya Rp 500.

Rekomendasi tersebut mempertimbangkan pemulihan (turnaround) DEWA yang masih berlanjut dan kini diperkuat oleh optimalisasi neraca keuangan dan percepatan pertumbuhan. Editor: Jauhari Mahardhika

Sumber:

– 30/12/2025

Temukan Informasi Terkini

Berita Harian, Rabu, 31 Desember 2025

baca selengkapnya

Lunas Tunggakan Pajak Jadi Syarat RKAB Minerba Mulai 2026

baca selengkapnya

Masih Dibahas, Bea Keluar Batu Bara Batal Berlaku Awal Tahun?

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top