Dirjen Minerba: Produksi Melonjak, Umur Cadangan Nikel RI Diprediksi Kurang dari 31 Tahun

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno, menjelaskan bahwa umur cadangan nikel di Indonesia diprediksi kurang dari 31 tahun.

Prediksi ini didasarkan pada jumlah cadangan nikel yang mencapai 5,9 miliar ton, sementara tingkat penambangannya melebihi 200 juta ton per tahun.

“Di kita ada beberapa komoditas unggulan di antaranya nikel dimana cadangannya 5,9 miliar ton. Kemudian kalau kita tambang 190 juta per tahun, maka (umurnya ) 31 tahun,” ujar Tri Winarno dalam Perayaan Tahun Perak Seminar Pertambangan 2025 yang diselenggarakan IKATA UPN “Veteran” Yogyakarta di Jakarta, Kamis (27/11).

“Rasanya, tahun ini sudah di atas ini. Penambangan yang sekarang ini mungkin sudah mencapai 239 juta ton lah. Jadi umur nikel sendiri akan turun,” imbuhnya.

Produksi bijih nikel yang melonjak pesat membuat Indonesia dikenal sebagai produsen nikel terbesar di dunia. Sebagai gambaran, sepanjang tahun 2024 Indonesia memproduksi bijih nikel sebanyak 215 juta ton, jauh melampaui target sebesar 71,40 juta ton.

“Sekarang ini (Indonesia) merupakan produsen terbesar di dunia,” ucap Tri.

Meski demikian, Tri berseloroh bahwa dengan umur cadangan tadi, dirinya tidak sependapat jika ada yang mengklaim bahwa Negeri Khatulistiwa ini kaya akan sumber daya alam.

“Jadi kalau misalnya ada orang ngomong Indonesia ini kaya saya kurang sepakat. Kita punya, tapi, gak kaya-kaya amat. Kira kira begitulah,” pungkasnya.

Sumber:

– 27/11/2025

Temukan Informasi Terkini

Berita Harian, Jumat, 05 Desember 2025

baca selengkapnya

180 Juta Ton Batu Bara Dibakar di Dalam Negeri per Oktober 2025, Listrik dan Semen Terbesar

baca selengkapnya

BUMI Produksi 54,9 Juta Ton Batu Bara hingga Kuartal III/2025

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top