Emiten jasa pertambangan Grup Bakrie PT Darma Henwa Tbk (DEWA) melaporkan realisasi pembelian kembali (buyback) saham perseroan per tanggal 10 Desember 2025.
Direktur Darma Henwa Mukson Arif Rosyidi mengungkapkan bahwa jumlah saham yang telah dibeli melalui aksi buyback per 10 Desember sejumlah 372.093.023 saham. Harga rata-rata pembelian di Rp 430 per saham. Sehingga nilai keseluruhan transaksi Rp 160 miliar.
“Sisa biaya pembelian kembali Rp 790 miliar,” ungkap Mukson Arif dalam keterbukaan informasi dikutip Jumat (12/12/2025).
Sebelumnya, Darma Henwa (DEWA) mengumumkan aksi buyback saham perseroan dengan anggaran sebanyak-banyaknya Rp 1,66 triliun. Periode buyback rencananya berlangsung pada 19 November 2025-19 Februari 2026.
Saham DEWA ditutup melompat 9,88% ke Rp 545 pada perdagangan Kamis (11/12/2025). Saham ini sudah melambung 150% dalam tiga bulan, dan terbang 390% untuk periode tahun berjalan.
BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) sempat mengulas kinerja PT Darma Henwa Tbk (DEWA), emiten jasa pertambangan. Perseroan mencatat kinerja positif hingga 30 Juni 2025 dengan penjualan tumbuh 6,44% yoy.
Adapun Laba bersih DEWA melonjak signifikan lebih dari 1.000% atau tepatnya 1.079,96%, mencerminkan efisiensi operasional dan perbaikan profitabilitas yang kuat. “Selain itu, arus kas dari aktivitas operasi meningkat 106,62%, menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan kas yang sehat dari kegiatan utama meski pertumbuhan pendapatan relatif moderat,” sebut ulasan BRIDS dikutip Rabu (12/11/2025).
Menurut BRIDS, prospek DEWA tetap positif didorong oleh ekspansi armada, elektrifikasi operasional, serta diversifikasi ke tambang tembaga melalui GMR.
Harga Wajar
“Dengan dukungan pendanaan yang kuat, target EBITDA Rp 1,7 triliun, dan laba bersih Rp 490 miliar di 2025, valuasi saham dinilai masih menarik. Potensi kenaikan didukung oleh efisiensi yang berkelanjutan serta prospek pertumbuhan jangka panjang,” lanjut broker tersebut.
Saat risetnya ditulis, BRIDS menyebutkan harga saham DEWA berada di level Rp 434, meningkat 267% secara year to date (ytd).
DEWA, menurut BRIDS, diperdagangkan pada valuasi PER 101x dan PBV 3,61x, yang tergolong tinggi dibanding rata-rata industri (overvalued). Namun, dengan potensi pertumbuhan laba yang kuat, valuasi tersebut masih memiliki ruang kenaikan. Berdasarkan skenario +1 Standard Deviation PER di level 135x, estimasi fair value saham DEWA berada di sekitar Rp 580 per saham.
Darma Henwa sendiri akan menyampaikan laporan keuangan 9 bulan 2025 yang diaudit. Direktur DEWA Mukson Arif Rosyidi menjelaskan, perseroan akan melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasian untuk periode buku yang berakhir pada tanggal 30 September 2025. Audit laporan keuangan bertujuan untuk persiapan laporan keuangan auditan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2025 dan tujuan lainnya.
“Sesuai ketentuan, laporan keuangan auditan tersebut akan kami sampaikan selambat-lambatnya pada tanggal 31 Desember 2025,” ungkapnya dalam keterbukaan informasi belum lama ini. Editor: Theresa Sandra Desfika
