Entitas Grup Harita Suntik Rp237 M ke Smelter Aluminium Adaro

Entitas Grup Harita Nickel, PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA), mengguyur dana segar ke proyek smelter aluminium milik Grup Adaro, PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), senilai Rp237,03 miliar.

Direktur Cita Mineral Investindo Yusak Lumba Pardede mengatakan perseroan mengambil porsi 237.039 saham dari saham baru yang diterbitkan KAI sebanyak 1.896.312 saham atau setara Rp1,89 triliun.

“Saham baru tersebut telah diambil alih oleh perseroan sebanyak 237,039 saham dengan total nominal sebesar Rp237,03 miliar atau setara US$14,55 juta,” tulis Yusak dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (2/9/2025).

Yusak mengatakan transaksi ini merupakan bagian dari rangkaian aksi penambahan modal Perseroan pada KAI sepanjang 2025.

Sepanjang tahun berjalan, perseroan telah menyetor modal dengan total nilai Rp419,25 miliar, atau setara 5,5% dari total ekuitas per 31 Desember 2024 yang tercatat sebesar Rp7,62 triliun.

Setelah penerbitan saham baru yang sebagian dibeli oleh CITA, struktur kepemilikan saham pada KAI mengalami perubahan. Saat ini, PT Alamtri Indo Aluminium tercatat sebagai pemegang saham mayoritas dengan porsi 65% atau setara 4,82 juta saham bernilai Rp4,82 triliun.

Di posisi kedua, Aumay Mining Pte. Ltd. menguasai 22,5% atau 1,67 juta saham dengan nilai Rp1,67 triliun. Sementara itu, CITA masuk sebagai pemegang saham dengan porsi 12,5%, setara 926.430 saham senilai Rp926,43 miliar.

Secara keseluruhan, jumlah saham beredar mencapai 7,41 juta saham dengan nilai nominal Rp7,41 triliun.

Untuk diketahui, smelter aluminium yang terletak di Kawasan Industri Kalimantan Utara (Kaltara) itu dirancang untuk produksi penuh mencapai 1,5 juta ton pada kuartal III-2025, dengan target produksi tahap awal sebanyak 500.000 ton per tahun.

Proyek yang dibangun melalui anak usaha PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), itu nantinya akan mengambil bahan baku alumina dari dalam negeri.

Proyek yang berlokasi di kawasan industri PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) itu pun diklaim dapat membantu mengurangi impor aluminium, memberikan proses dan nilai tambah terhadap alumina.

Pada Juli 2025, ADMR berencana mengucurkan modal hingga Rp4,91 triliun ke KAI untuk modal pengembangan proyek smelter aluminium tersebut.

Berdasarkan prospektus, suntikan modal tersebut dilakukan secara bertahap melalui entitas terkendali ADMR, yakni PT Alamtri Indo Aluminium (AIA) yang dimiliki hampir 100% secara langsung maupun tidak langsung.

AIA telah menyetor tahap awal sebesar Rp947,49 miliar dari total rencana sebesar Rp4,91 triliun dalam bentuk pengambilan saham baru yang diterbitkan oleh KAI.

KAI menerbitkan saham baru sebanyak 1.457.688 lembar dengan nominal sebesar Rp1,45 triliun. AIA mengambil bagian sebesar Rp947,49 miliar.

Transaksi ini dikategorikan sebagai transaksi afiliasi sesuai POJK 42/2020, tetapi dinyatakan tidak mengandung benturan kepentingan dan bukan termasuk transaksi material karena nilainya di bawah 20% dari ekuitas ADMR per akhir 2024 yang tercatat sebesar US$1,5 miliar. (art/wdh)

Sumber:

– 02/09/2025

Temukan Informasi Terkini

Ekspor Batubara Periode Januari-Juli 2025 Turun, Langkah China dan India Jadi Penentu

baca selengkapnya

Dukung Pertumbuhan dan Refinancing, BUMA Terbitkan Obligasi Rp1,4 Triliun

baca selengkapnya

Merdeka Copper (MDKA) Lunasi Pembayaran Obligasi Rp1,76 Triliun

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top