Eropa Siapkan Rp58 Triliun Tahun Depan, Amankan Tanah Jarang

Uni Eropa berencana mengalokasikan sedikitnya €3 miliar atau sekitar US$3,5 miliar (setara Rp58 triliun) tahun depan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku asal China, yang menjadi komponen penting dalam teknologi modern dan perlengkapan militer.

Menurut rancangan proposal yang diperoleh Bloomberg, pendanaan akan dihimpun dari berbagai sumber.

Salah satu program Uni Eropa diperkirakan menyumbang €2 miliar pada 2026–2027 untuk investasi terkait bahan baku, sementara dana Uni Eropa lainnya akan menyediakan €700 juta tahun depan untuk mengembangkan rantai pasok bahan baku dan mendukung teknologi rendah emisi.

Komisi Eropa akan mempresentasikan proposal itu pada Rabu. Angka pendanaan masih dapat berubah menjelang finalisasi.

Komitmen tersebut merupakan bagian dari rencana “RESourceEU,” yang juga mencakup pembentukan Pusat Bahan Baku Kritis Eropa guna mengoordinasikan investasi, membangun cadangan, dan mengatur pembelian bersama.

Rencana ini juga memetakan cara untuk mempertahankan lebih banyak bahan baku di dalam wilayah Uni Eropa melalui daur ulang dan penggunaan kembali.

Langkah ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran Eropa atas kesediaan China menggunakan dominasinya dalam pasokan material penting sebagai alat tekanan geopolitik.

Beijing baru-baru ini membatasi ekspor mineral tanah jarang, memaksa para pelaku industri global meninjau kembali ketergantungan mereka terhadap pasokan dari China.

China mendominasi produksi rare earths dunia. (Bloomberg)

 

China juga sempat melarang ekspor chip penting bagi produsen otomotif kepada perusahaan Belanda, Nexperia BV, memicu kekhawatiran potensi penghentian produksi.

“Respons kita harus sebanding dengan skala risiko yang kita hadapi,” ujar Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Oktober saat memaparkan gambaran awal rencana tersebut.

“Eropa tidak bisa lagi bekerja seperti sebelumnya. Kita telah belajar dengan cara yang menyakitkan dari krisis energi dan kita tidak akan mengulanginya untuk material kritis.”

Juru bicara komisi menolak berkomentar mengenai dokumen rancangan itu.

Peluncuran rencana tersebut akan disertai komitmen dari Bank Investasi Eropa (EIB) dan negara-negara anggota untuk mendukung empat proyek yang bertujuan menstabilkan akses UE terhadap bahan baku.

Proyek itu mencakup tambang di Greenland yang memasok industri pertahanan serta proyek ekstraksi litium di Republik Ceko.

Rencana tersebut juga menjanjikan pendanaan EIB sebesar €2 miliar per tahun untuk memperkuat pasar domestik Uni Eropa bagi material kritis.

Juru bicara EIB belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.

Pusat material kritis baru ini, yang akan diluncurkan pada 2026, dibangun mengikuti model lembaga independen Jepang yang memantau energi dan logam.

Upaya Jepang selama satu dekade mengurangi ketergantungannya pada pasokan China menjadi inspirasi bagi Uni Eropa.

Selain pendanaan dan koordinasi, komisi mengatakan akan mengajukan rencana tahun depan untuk membatasi ekspor besi tua dan limbah magnet demi menjaga pasokan tetap berada di wilayah Uni Eropa.

Komisi juga berjanji memperluas daftar pemasok material kritis bagi blok tersebut dan telah memulai negosiasi kemitraan bahan baku dengan Brasil.

Uni Eropa juga mengusulkan perubahan pada Undang-Undang Bahan Baku Kritis 2024 guna mendorong daur ulang domestik dan membantu produsen yang menggunakan material ini.

Secara terpisah, komisi tengah merampungkan proposal yang akan mewajibkan perusahaan asing tertentu mentransfer teknologi ke Uni Eropa atau membentuk usaha patungan dengan perusahaan lokal apabila ingin mengakses pasar tunggal Eropa.

“Eropa terlalu lama menunda implementasi langkah-langkah penting untuk membangun rantai nilai yang dibutuhkan,” kata Bernd Schäfer, CEO EIT Raw Materials, jaringan publik-swasta terbesar yang bergerak di bidang material kritis dan didukung komisi.

“Namun kini kita tahu persis apa yang harus dilakukan.” (bbn)

Sumber:

– 02/12/2025

Temukan Informasi Terkini

Berita Harian, Jumat, 05 Desember 2025

baca selengkapnya

180 Juta Ton Batu Bara Dibakar di Dalam Negeri per Oktober 2025, Listrik dan Semen Terbesar

baca selengkapnya

BUMI Produksi 54,9 Juta Ton Batu Bara hingga Kuartal III/2025

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top