PT Freeport Indonesia (PTFI) menegaskan tengah melakukan investigasi mendalam pasca-musibah longsoran material basah di area tambang bawah tanah yang terjadi pada 8 September 2025. Investigasi ini bertujuan memastikan peristiwa kecelakaan yang menyebabkan tujuh karyawan terperangkap tidak terulang kembali.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, mengatakan fokus utama perusahaan saat ini adalah keselamatan dan penanganan pasca-kejadian. PTFI telah menghentikan seluruh aktivitas produksi sejak musibah terjadi.
“Musibah ini luar biasa besar, material basah yang longsor jumlahnya sangat besar sehingga kami hentikan produksi total. Fokus kami sepenuhnya adalah mencari tujuh karyawan yang terperangkap sejak 8 September,” jelas Tony Wenas usai menghadiri Investor Daily Summit 2025, Rabu (8/10/2025).
Dia menyatakan, hingga kini PTFI belum menghitung nilai kerugian akibat penghentian produksi. Penentuan kerugian akan dilakukan setelah seluruh proses evakuasi selesai. Investigasi terkait penyebab longsoran akan dilakukan bersama tim independen dari dalam negeri maupun internasional, serta melibatkan pemerintah.
“Kami belum bisa berbicara soal nilai kerugian karena fokus kami masih pada penanganan korban dan pemulihan situasi. Setelah seluruh proses evakuasi selesai, kami akan melanjutkan investigasi dan evaluasi secara menyeluruh,” kata Tony.
Hasil investigasi akan menjadi dasar untuk memperkuat standar keselamatan kerja dan sistem mitigasi risiko di area pertambangan PTFI.
“Kami akan memastikan seluruh hasil investigasi menjadi pelajaran penting agar kejadian serupa tidak terulang. Keselamatan pekerja adalah prioritas tertinggi kami,” tegas Tony. Editor: Prisma Ardianto