Freeport Proyeksikan Smelter Gresik Mampu Olah Seluruh Hasil Tambang Papua Akhir Tahun

Gresik: Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas memproyeksikan pada akhir 2024 fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di Gresik sudah bisa berproduksi 100 persen.
 
Hal itu akan membuat seluruh konsentrat tembaga hasil penambangan operasi PTFI di Papua akan dimurnikan seluruhnya di dalam negeri.
 
“Tugas kita bersama adalah katoda tembaga yang diproduksi oleh smelter PTFI dapat dikonsumsi di dalam negeri. Ada industri-industri yang lebih hilir lagi yang muncul untuk memanfaatkan katoda tembaga yang dihasilkan oleh smelter PTFI,” kata Tony dalam siaran pers yang dikutip Kamis, 18 Juli 2024.
 
Adapun produk akhir utama smelter PTFI berupa katoda tembaga, emas dan perak batangan. Sementara produk sampingnya berupa asam sulfat, slag, PGM, dan selenium.

400 ribu ton konsentrat akan dimurnikan di smelter PTFI

Tony juge menjelaskan, terhitung sejak Agustus 2024 hingga Desember 2024, sekitar 400 ribu ton konsentrat akan dimurnikan di smelter PTFI.
 
“Rencananya kami bisa mulai produksi di Agustus dan akan ramp up 100 persen di Desember 2024. Setelah beroperasi penuh, kapasitas input smelter PTFI dan PT Smelting akan mampu memurnikan seluruh konsentrat tembaga PTFI di dalam negeri yang mencapai sekitar tiga juta ton per tahun,” jelas dia.
 
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno pun menyampaikan apresiasi atas capaian smelter PTFI yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik.
 
“Kami memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada PTFI yang telah mencapai tahap operasi sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bersama dengan pemerintah.Kami berharap proses ini berjalan lancar sampai dengan proses produksi di Agustus dan produksi penuh di Desember 2024,” kata Eddy saat melakukan kunjungan di smelter Freeport.
 
Eddy mengatakan smelter ini penting dalam mendukung program hilirisasi mineral di Indonesia. Ia berharap smelter dapat memberikan manfaat yang optimal bagi bangsa dan negara.
 
“Kami berharap produksi ini berkembang lebih lanjut lagi, sehingga output yang dihasilkan PTFI bisa diserap di dalam negeri. Setelah smelter PTFI berdiri, ada desakan lebih besar lagi bagi pemerintah untuk menghadirkan industri turunan agar nilai tambah dari output smelter PTFI tidak hanya diekspor tetapi dapat dikelola di dalam negeri,” ucap Eddy.
 
Sumber : Metrotvnews.com, 18 Juli 2024

Temukan Informasi Terkini

Berita Harian, 8 Agustus 2025

baca selengkapnya

ESDM Optimistis Produksi Batubara Tembus di Atas 700 Juta Ton di Tahun 2025

baca selengkapnya

Produksi Smelter HPAL Harita (NCKL) Stabil, Meski Harga MHP Lesu

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top