Gandeng Cina, Pemerintah Mulai Garap Proyek Hilirisasi Batu Bara DME

KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan Indonesia segera memulai proyek hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) dengan perusahaan asal Cina.

“Mungkin dalam waktu yang tidak terlalu lama kami akan memulai untuk DME dan itu menggunakan batu bara kualitas rendah,” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Tri Winarno dalam acara Energi dan Mineral Festival 2025, Kamis (31/7).

Tri belum mau merinci siapa perusahaan yang akan memulai proyek DME ini. Menurutnya hal ini akan terungkap ketika seluruh aspek sudah terperinci, maka publik lambat laun akan mengetahui perusahaan mana yang dimaksud.

Dia mengatakan sebetulnya ada banyak perusahaan yang mengajukan untuk pengembangan DME di Indonesia, namun pemerintah akhirnya memutuskan memilih perusahaan Cina ini karena paling logis.

Perusahaan asal negeri panda ini disebut menawarkan IRR di atas 15%, menggunakan batu bara kelas rendah, dan jumlah investasi yang tidak terlalu tinggi. Ditambah, seluruh investasi senilai US$ 1,2 miliar atau Rp 19,74 triliun ini ditanggung oleh perusahaan tersebut.

“Artinya negara tidak perlu berinvestasikan sesuatu dan proyek tetap berjalan,” katanya.

Dia mengatakan dalam proyek ini perusahaan asal Cina akan bekerja sama dengan perusahaan swasta nasional. Dia menyebut meskipun BUMN yakni PTBA sudah memiliki pengalaman sebelumnya menjajaki proyek DME namun masih perlu evaluasi terkait aspek keekonomian.

“Bukan dengan PTBA, karena proyek DME tidak harus dengan mereka,” ujarnya.

Tri menyampaikan rencana proyek hilirisasi ini sudah mencapai tahap sebelum studi kelayakan (Pra-FS). Dia berharap seluruh pihak bisa segera menyelesaikan uji kelayakan yang masih berlangsung, dalam waktu dekat.

“Setelah uji kelayakannya terperinci, mudah-mudahan bisa segera dilaksanakan, karena proyek ini murni investasi swasta,” ucapnya.

Tri menjelaskan proyek DME ini termasuk dalam salah satu dari 18 Proyek Prioritas yang diserahkan Dokumen Pra Studi Kelayakan (FS) ke Danantara pekan lalu.

Secara rinci, 18 proyek tersebut terdiri atas 8 proyek hilirisasi mineral dan batubara, 2 proyek transisi energi, 2 proyek ketahanan energi, 3 proyek hilirisasi pertanian, serta 3 proyek hilirisasi kelautan dan perikanan.

Di sektor hilirisasi minerba, 6 proyek di antaranya merupakan hilirisasi batu bara senilai Rp 164 triliun. Rencananya keenam proyek ini akan berada di Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, Banyuasin. Editor: Tia Dwitiani Komalasari

Sumber:

– 01/08/2025

Temukan Informasi Terkini

Naik 4%, Pendapatan PTBA Sentuh Rp20,45 Triliun di Semester I 2025

baca selengkapnya

Ini Strategi PT Timah (TINS) Menjaga Bisnis Tumbuh Berkelanjutan

baca selengkapnya

Laba Bersih Semester I Anjlok 32%, Vale Kejar Kinerja Paruh Kedua

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top