Harga Batu Bara Acuan Oktober 2025 Naik Jadi 106,94 Dolar AS per Ton

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali mengumumkan kenaikan Harga Batu Bara Acuan (HBA) untuk periode pertama Oktober 2025.

Berdasarkan Kepmen ESDM No. 326.K/MB.01/MEM.B/2025, harga HBA naik menjadi 106,94 dolar AS atau sekitar Rp1,77 juta per ton (kurs Rp16.584).

Kenaikan ini menunjukkan tren positif di sektor pertambangan setelah sempat stabil pada bulan sebelumnya.

Kementerian ESDM menyebut permintaan global atas batu bara dan mineral kritis tetap kuat di tengah transisi energi.

Rincian HBA Berdasarkan Kalori

Adapun rincian harga batu bara berdasarkan nilai kalori turut mengalami kenaikan. Pemerintah menetapkan harga batu bara dengan kalori 4.100 kcal/kg GAR sebesar 43,12 dolar AS per ton, naik dari 42,58 dolar AS.

Harga batu bara 3.400 kcal/kg GAR naik tipis menjadi 32,95 dolar AS dari 32,78 dolar AS. Batu bara 5.300 kcal/kg GAR naik menjadi 64,84 dolar AS dari 64,40 dolar AS. Harga batu bara tertinggi 6.322 kcal/kg GAR kini 106,94 dolar AS, naik dari 103,49 dolar AS.

Tidak hanya batu bara, Harga Mineral Acuan (HMA) untuk berbagai komoditas logam juga mengalami peningkatan di periode pertama Oktober 2025.

Harga nikel ditetapkan sebesar 15.101 dolar AS per dmt, naik dari 15.000 dolar AS di periode sebelumnya. Sementara aluminium kini berada di angka 2.662,5 dolar AS per dmt, meningkat dari 2.604,3 dolar AS.

Tembaga dan Kobalt Juga Naik

Komoditas tembaga juga mengalami penguatan dengan harga baru 9.935,5 dolar AS per dmt, naik dari 9.741,8 dolar AS.

Pemerintah juga menetapkan harga kobalt sebesar 33.307 dolar AS per dmt, naik dari 32.897 dolar AS pada pertengahan September 2025.

Sebagai informasi, Kepmen ESDM Nomor 80.K/MB.01/MEM.B/2025 mengatur bahwa pemerintah menetapkan harga acuan batu bara dan mineral dua kali sebulan, yaitu setiap tanggal 1 dan 15.

Kementerian ESDM juga membagi HBA ke dalam empat kategori berdasarkan nilai kalori untuk memastikan transparansi dan akurasi harga pasar energi nasional.

Kenaikan harga batu bara dan mineral di awal Oktober 2025 menjadi sinyal positif bagi pelaku industri tambang Indonesia.

Tren ini tak hanya mendorong ekspor, tetapi juga menegaskan daya tarik sektor energi di tengah ketidakpastian global.

Pemerintah perlu menjaga stabilitas harga dan mengoptimalkan hasil tambang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Sumber:

– 05/10/2025

Temukan Informasi Terkini

Divestasi 12% Saham PTFI Belum Jamin RI Bisa Kendalikan Freeport

baca selengkapnya

ESDM Kaji Kebijakan Ekspor Emas Imbas Antam Masih Impor 30 Ton per Tahun

baca selengkapnya

Pemegang Saham Mini Merdeka Gold (EMAS) Ganti Pengendali, Ini Ramalan Harga Baru

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top