Harga Batu Bara Longsor Terbebani Lonjakan Pasokan di Asia

HARGA batu bara longsor pada Senin (3/2/2025). Pelemahan tersebut karena terbebani lonjakan pasokan di Asia.

Harga batu bara Newcastle untuk Februari 2025 anjlok US$ 2,85 menjadi US$ 115,65 per ton. Sedangkan Maret 2025 ambles US$ 3,1 menjadi US$ 118,8 per ton. Sementara itu, April 2025 turun US$ 0,2 menjadi US$ 124 per ton.

Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk Februari 2025 jatuh US$ 1,2 menjadi US$ 109,3 Sedangkan, Maret 2025 terkoreksi US$ 1,1 menjadi US$ 109,2. Sedangkan pada April 2025 anjlok US$ 1,1 menjadi US$ 109,25.

Dikutip dari Trading Economics, lonjakan pasokan batu bara di Asia membatasi kenaikan harga lebih lanjut. Produksi batu bara China diperkirakan meningkat 1,5% menjadi 4,82 miliar ton pada 2025, setelah mencatat rekor pada 2024.

Kapasitas pertambangan diproyeksikan terus bertambah guna mengantisipasi risiko dari pembatasan emisi karbon dan penutupan tambang akibat pelanggaran protokol keselamatan.

Di sisi lain, meskipun pasokan terus meningkat, perusahaan utilitas masih harus menghadapi rekor tingginya persediaan batu bara, yang naik 12% dalam dua bulan hingga Oktober. Selain itu, permintaan batu bara semakin tertekan oleh curah hujan yang tinggi di kawasan industri utama China, yang membuat pembangkit listrik tenaga air lebih dipilih dibandingkan dengan batu bara.

Sedangkan Indonesia mencatat produksi batu bara tertinggi sepanjang sejarah pada 2024 dengan total 836 juta metrik ton, melampaui target 710 juta ton atau naik hampir 18%, menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia pada Senin. Angka ini juga melampaui produksi tahun 2023 yang mencapai 775 juta ton, yang sebelumnya menjadi rekor tertinggi.

Indonesia juga mencatat rekor ekspor dengan pengiriman sekitar 555 juta ton batu bara pada tahun lalu, berdasarkan data dari kementerian. Saat ini, Indonesia tetap menjadi eksportir batu bara termal terbesar di dunia.

Target Produksi

Untuk 2025, Indonesia menargetkan produksi batu bara sebesar 735 juta ton. Namun, pejabat senior kementerian, Tri Winarno, mencatat bahwa produksi aktual Indonesia sering kali melampaui target tahunan yang ditetapkan.

Hal serupa juga pada India mencatat lonjakan produksi batu bara sebesar 5,88% di tengah meningkatnya permintaan energi dan pertumbuhan ekonomi. Sektor ini menunjukkan kinerja yang kuat dengan peningkatan produksi dan distribusi yang stabil dari April 2024 hingga Januari 2025.

Berdasarkan data Kementerian Batu Bara India, total produksi batu bara pada Januari 2025 mencapai 104,43 juta ton (MT), meningkat 4,38% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatat 100,05 MT.

Tren pertumbuhan ini menegaskan peran penting sektor batu bara dalam memenuhi permintaan industri yang terus meningkat.

Salah satu faktor utama di balik peningkatan ini adalah lonjakan produksi dari tambang captive, komersial, dan entitas batu bara lainnya, yang melaporkan pertumbuhan signifikan. Produksi dari sektor ini mencapai 19,68 MT, meningkat 31,07% dari produksi tahun sebelumnya sebesar 15,01 MT dalam periode yang sama.

Secara kumulatif, total produksi hingga Januari 2025 mencapai 830,66 MT, meningkat 5,88% dibandingkan 784,51 MT pada periode yang sama tahun lalu.

Disii lain, Menteri Sumber Daya Mineral Afrika Selatan Gwede Mantashe menegaskan, batu bara harus dianggap sebagai mineral kritis karena perannya yang vital bagi perekonomian dan lapangan kerja di negara tersebut.

Afrika Selatan, salah satu produsen dan eksportir batu bara terbesar di dunia, masih sangat bergantung pada batu bara untuk kebutuhan energinya. Saat ini, sekitar 85% listrik di negara tersebut dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga batu bara. Kebergantungan ini menunjukkan peran batu bara yang masih dominan dalam bauran energi Afrika Selatan. Editor: Indah Handayani

Sumber: investor.id, 4 Februari 2025

Temukan Informasi Terkini

Laba Sepanjang 2024 Naik 46%, Ini Daftar Program Prioritas MIND ID Sepanjang 2025

baca selengkapnya

Selangkah Lagi UKM Dapat Jatah Tambang, Siapa yang Layak?

baca selengkapnya

PT Gag Nikel Masih Belum Beroperasi di Raja Ampat Meski Tidak Dicabut Izinnya

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top