Harga batu bara naik tipis pada perdagangan Senin setelah ambruk akhir pekan lalu.
Merujuk Refinitiv, harga batu bara pada perdagangan Senin (24/11/2025) menguat tipis 0,04% ke US$ 112,45 per ton.
Kenaikan tipis ini menjadi kabar baik setelah harganya ambruk 1,62% pada akhir pekan lalu.
Harga batu bara menguat tipis di tengah lesunya aktivitas perdagangan di China.
Aktivitas perdagangan batu bara kokas di China agak lesu karena permintaan dari pabrik kokas dan pedagang menurun. Banyak pabrik hilir (downstream) yang hanya membeli sesuai kebutuhan dan mereka enggan menimbun stok karena ketidakpastian.
Beberapa pabrik kokas menahan pembelian karena profitabilitas melemah, terutama saat harga kokas turun.
Karena permintaan kurang agresif, stok batu bara kokas menumpuk di tambang-tambang dan di gudang pedagang. Penjualan dari tambang jadi melemah dengan beberapa lelang batu bara kokas gagal menemukan pembeli saat harga start tinggi.
Pembeli cenderung menunggu sinyal pasar: mereka tidak agresif membeli karena khawatir stok berlebihan atau harga bisa turun lagi.
Ada kecenderungan untuk menghindari spekulasi besar dan sebagian investor menarik diri dari trading profit-taking setelah harga sempat melonjak.
Jika tren lesu ini terus berlanjut, bisa ada tekanan lanjutan pada harga batu bara kokas.
Pabrik kokas dan baja tampaknya memilih strategi hemat dan aman. Mereka membeli hanya sesuai kebutuhan dan menghindari stok besar. Ini mencerminkan ketidakpastian jangka pendek terhadap permintaan.
Mengingat kokas adalah input penting untuk baja, pelemahan di pasar kokas bisa menjadi indikator bahwa siklus industri baja di China sedang melambat, setidaknya pada sisi bahan baku. (mae/mae)
