HARGA batu bara naik pada perdagangan akhir pekan lalu. Sepanjang minggu, harga si batu hitam pun melaju.
Pada Jumat (23/5/2025), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan depan ditutup di US$ 100,4/ton. Bertambah 0,3% dibandingkan hari sebelumnya.
Pekan lalu, harga batu bara mencatat kenaikan 1,41% secara point-to-point. Selama sebulan terakhir, harga naik 5,96%.
Perkembangan di Amerika Serikat (AS) sepertinya jadi sentimen positif bagi harga batu bara. Paket kebijakan ekonomi yang diajukan Presiden Donald Trump sudah mendapatkan persetujuan di House of Representatives. Paket itu tinggal menunggu restu dari Senat.
Salah satu hal yang diatur adalah Departemen Dalam Negeri AS wajib menawarkan setidaknya 4 juta hektar lahan dengan sumber daya batu bara di Wilayah Barat. Kewajiban ini harus dilaksanakan 90 hari usai pengesahan.
Artinya, batu bara masih ‘laku’ di negara maju seperti AS sekalipun. Energi fosil ini kembali mendapat tempat, tidak sepenuhnya terpinggirkan karena pengembangan energi baru-terbarukan.
Analisis Teknikal
Lalu bagaimana proyeksi harga batu bara untuk hari ini? Berapa saja target yang perlu dicermati pelaku pasar?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara nyaman di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 61. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 76. Menghuni area beli (long) yang cukup kuat.
Namun, ada risiko harga batu bara bisa terkoreksi hari ini meski terbatas saja. Target support terdekat adalah US$ 99/ton yang menjadi Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka harga bisa terpangkas hingga ke arah US$ 97/ton.
Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 104/ton. Penembusan di titik ini berpotensi mengangkat harga batu bara dengan target paling optimistis di US$ 122/ton. (aji)
Sumber: https://www.bloombergtechnoz.com, 26 Mei 2025