Holder Saham ADRO Mesti Sabar

Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) ditutup minus 1,66% ke Rp 1.775 pada perdagangan Rabu (22/10/2025). Saham ADRO kembali memerah padahal dua hari bursa sebelumnya hijau cerah masing-masing +2,73% dan +6,49%.

Sebanyak 120,5 juta saham Alamtri Resources (ADRO) ditransaksikan kemarin, frekuensi 23.006 kali, dan nilai transaksi Rp 214,93 miliar. ADRO kembali membukukan net sell asing Rp 34,29 miliar. Pada pada 21 Oktober 2025, saham ADRO mencetak net buy asing Rp 140,9 miliar.

Saham ADRO sempat bangkit pada 20 dan 21 Oktober 2025 setelah sebelumnya terpuruh full merah sepanjang pekan lalu.

Namun, tampaknya pemegang setia saham ADRO masih mesti bersabar. Dalam analisa teknikalnya pada Kamis (23/10/2025), MNC Sekuritas memprediksi bahwa saham ADRO masih bisa turun ke kisaran 1.735-1.770. Dan karenanya, broker itu merekomendasikan buy on weakness saham ADRO di rentang tersebut.

MNC Sekuritas kemudian melihat potensi rebound saham ADRO dengan target harga pertama 1.850 dan target harga kedua 1.905. MNC Sekuritas menyarankan stoploss saham ini jika jatuh ke bawah level 1.705.

Sebagai informasi, investor ADRO per akhir September 2025 tercatat sebanyak 219.917 pihak. Itu meningkat 10.664 pihak dari posisi bulan Agustus 2025 yang terekam masih 209.253 pemegang saham.

Dari jumlah tersebut mayoritasnya adalah investor perorangan alias ritel dengan detail sebanyak 218.812 pemegang saham. Adapun untuk porsinya, investor perorangan total menggenggam 29,43% saham ADRO. Sementara sang pengendali ADRO, PT Adaro Strategic Investments tetap menguasai 47,79% saham. Editor: Theresa Sandra Desfika

Sumber:

– 23/10/2025

Temukan Informasi Terkini

Berita Harian, Kamis, 23 Oktober 2025

baca selengkapnya

Kementerian ESDM: Baru 800 Perusahaan Tambang yang Mengajukan Ulang RKAB 2026

baca selengkapnya

Usai Freeport, Giliran Amman Berpeluang Dapat Relaksasi Ekspor Konsentrat

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top