PT ANEKA Tambang Tbk (ANTM) alias Antam memiliki beberapa proyek besar yang akan menjadi fokus kinerja perseroan pada tahun buku 2025.
Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie menyampaikan, pada 2025 Antam akan fokus pada pertumbuhan dan penjualan di seluruh komoditas inti seperti nikel, emas, dan bauksit termasuk pelaksanaan berbagai proyek strategis semisal kerja sama ANTM dengan konsorsium CBL dalam pengembangan rantai baterai EV.
Antam juga akan fokus pada proyek SGAR sebagai proyek strategis nasional (PSN). Faisal menerangkan, SGAR merupakan proyek pendukung hilirisasi industri aluminium di Indonesia, di mana bauksit ANTM dari Tayan, Kalimantan Barat, akan diolah di SGAR untuk menjadi alumina yang nantinya kembali diolah di smelter milik Inalum menjadi alumunium.
“Kami berupaya menjalin kemitraan strategis yang kokoh serta meningkatkan kemampuan sumber daya manusia agar dapat menghadapi tantangan industri yang terus berkembang,” ucap Faisal kepada Investor Daily, baru-baru ini.
Lebih jauh, anggota Holding BUMN Industri Pertambangan atau MIND ID itu akan terus melakukan pengelolaan biaya yang cermat di seluruh lini operasi, menjaga cash cost agar tetap kompetitif dan efisien, serta terus melakukan inovasi bisnis di seluruh lini bisnis.
“ANTM berkomitmen untuk terus berkontribusi pada perekonomian Indonesia melalui peningkatan kapasitas produksi, eksplorasi, dan hilirisasi sektor pertambangan,” tutur Faisal.
Rekomendasi dan Target Harga Saham
Ciptadana Sekuritas Asia menyematkan peringkat hold untuk saham ANTM. Broker efek itu menargetkan harga untuk saham ANTM di Rp 1.700/saham, dihitung berdasarkan EV/EBITDA 2025F sebesar 11,0x dengan potensi kenaikan 4,9% dari harga saham saat ini.
“Kami tetap menyukai saham ANTM karena kemitraannya yang berkelanjutan dengan IBC dan CATL untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik serta portofolio logamnya yang terdiversifikasi,” tulis Ciptadana Sekuritas dalam riset equity market outlook 2025.
Sementara itu, Samuel Sekuritas menyematkan rating netral untuk sektor pertambangan logam. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menjadi pilihan utama.
Berikut adalah rekomendasi dan target harga saham emiten pertambangan logam, terutama emas dan nikel:
1. Bumi Resources Minerals (BRMS): Buy, Rp 500.
2. Amman Mineral Internasional (AMMN): Hold, Rp 9.000.
3. Aneka Tambang (ANTM): Buy, Rp 1.650.
4. Merdeka Copper Gold (MDKA): Buy, Rp 1.625.
5. Trimegah Bangun Persada (NCKL): Buy, Rp 850.
6. Vale Indonesia (INCO): Sell, Rp 3.000.
7. Harum Energy (HRUM): Buy, Rp 1.100. Editor: Muawwan Daelami
Sumber: investor.id, 21 Januari 2025