PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias Antam merupakan satu-satunya emiten anggota MIND ID yang hingga kini belum merilis laporan keuangan (lapkeu) konsolidasian per semester I-2025.
Kondisi ini berbeda jika dikomparasikan dengan emiten tambang MIND ID yang lain seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), kemudian PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Timah Tbk (TINS) yang ketiganya sudah merilis lapkeu pada pengujung Juli 2025.
Alasan Antam belum merilis lapkeu karena emiten emas tersebut meminta untuk melakukan penelaahan terbatas (limited review) oleh auditor eksternal terhadap laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2025.
Antam, sebagaimana dalam penjelasan resminya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/7/2025), telah mengumumkan perseroan akan menyampaikan lapkeu interim yang dilakukan limited review tersebut sesuai dengan mekanisme dan peraturan yang berlaku.
Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie mengungkapkan, Antam sampai saat ini masih dalam proses limited review dan proses tersebut belum melewati batasnya. “(Batasnya) akhir bulan ini,” jawab Faisal singkat saat dihubungi Investor Daily akhir pekan lalu.
Artinya, merujuk pada batas tersebut, ANTM dijadwalkan bakal merilis lapkeu konsolidasian yang berakhir per 30 Juni 2025 pada akhir Agustus ini sesuai dengan mekanisme dan peraturan yang berlaku.
Sebelumnya, BEI mengumumkan sebanyak 167 emiten belum menyampaikan lapkeu yang mana 103 emiten di antaranya belum menyampaikan lapkeu yang tidak ditelaah secara terbatas dan tidak diaudit akuntan publik pada 31 Juli 2025.
BEI pun langsung mengenakan peringatan tertulis I kepada 103 emiten tersebut. Saham-saham emiten yang terkena peringatan tertulis BEI antara lain KAEF, PYFA, MAYA, dan saham TGUK.
Di luar 103 emiten, BEI juga menyebut sebanyak empat (4) emiten berbeda batas waktu penyampaian karena termasuk dalam daftar perusahaan tercatat perasuransian dan induk dari perusahaan perasuransian, akan menyampaikan lapkeu interim per 30 Juni 2025.
Kemudian, sebanyak 24 emiten dilaporkan akan menyampaikan lapkeu interim per 30 Juni 2025 yang ditelaah secara terbatas oleh akuntan publik, dan 36 emiten akan menyampaikan lapkeu per 30 Juni 2025 yang diaudit akuntan publik.
Dengan demikian, dari total 1.007 perusahaan tercatat, hingga 31 Juli 2025, sebanyak 787 emiten sudah menyampaikan laporan keuangan, 167 belum menyampaikan laporan keuangan, dan 53 emiten tidak wajib menyampaikan laporan keuangan.
Penjualan Emas Antam Cetak Rekor
Dari sisi penjualan, Antam melaporkan sampai paruh pertama tahun ini, perseroan kembali mencetak rekor penjualan emas tertinggi sepanjang sejarah secara kuartalan pada kuartal II-2025 sebesar 29.305 kg dengan tingkat produksi emas pada 1H25 sebesar 438 kg.
Tak kalah menggembirakan, Antam juga membukukan penjualan nikel tertinggi sepanjang sejarah pada kuartal II-2025 sebesar 8,20 juta wmt dengan tingkat produksi emas pada IH25 sebesar 9,10 juta wmt.
Lalu, dilihat dari stabilitas produksi feronikel pada 1H25, perseroan mampu menjaga stabilitas di level optimal sebesar 9.067 ton nikel dalam feronikel (Tni) dengan tingkat penjualan mencapai 5.763 Tni.
Begitu juga dari segmen bisnis bauksit dan alumina, di mana perseroan membukukan produksi bauksit sebesar 1,38 juta wmt dan penjualan bauksit sebesar 1,03 juta wmt. Sementara produksi chemical grade alumina sebesar 89.385 ton alumina dengan penjualan sebesar 91.109 ton alumina. Editor: Muawwan Daelami