Komposisi Pemegang Saham DEWA Beres Private Placement, Siapa Terbesar?

PT DARMA Henwa Tbk (DEWA) memperoleh persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan nilai total Rp 1,41 triliun. Keputusan ini diambil dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar pada Kamis, 13 Februari 2025, di Jakarta.

Dalam pelaksanaan PMTHMETD, Darma Henwa akan menerbitkan 18,83 miliar saham baru seri B dengan nominal Rp 50 per saham.

Saham baru ini digunakan untuk mengonversi utang perseroan kepada tiga kreditur utama, yaitu PT Madhani Talatah Nusantara (MTN) sebesar Rp 756,99 miliar, PT Andhesti Tungkas Pratama (ATP) sebesar Rp 358,92 miliar, dan PT Antareja Mahada Makmur (AMM) sebesar Rp 296,61 miliar.

Direktur dan Corporate Secretary Darma Henwa Ahmad Hilyadi menyatakan bahwa langkah ini bertujuan memperbaiki struktur keuangan perseroan. “Penyelesaian kewajiban melalui konversi utang ini akan memperkuat struktur permodalan perseroan, dengan menurunnya rasio utang terhadap ekuitas,”  jelasnya dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (15/2/2025).

Untuk diketahui, berdasarkan laporan keuangan audit per September 2024, total utang Darma Henwa tercatat Rp 4,35 triliun. Setelah pelaksanaan PMTHMETD, utang akan turun menjadi Rp 2,94 triliun. Sementara itu, ekuitas meningkat dari Rp 3,29 triliun menjadi Rp 4,71 triliun. Hal ini berdampak pada penurunan rasio utang terhadap ekuitas (DER) dari 1,32x menjadi 0,62x serta peningkatan rasio likuiditas dari 0,70x menjadi 1,11x.

“Beban keuangan akan menurun sehingga profitabilitas perseroan dapat meningkat,” tambah Ahmad Hilyadi.

Ia juga optimistis bahwa langkah ini akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dalam jangka panjang.

Struktur Kepemilikan

Setelah pelaksanaan PMTHMETD, struktur kepemilikan saham Darma Henwa mengalami perubahan. Pemegang saham terbesar pasca-konversi adalah PT Madhani Talatah Nusantara (MTN) dengan 24,81%, disusul oleh publik dengan 38,15%.

Adapun pemegang saham lainnya meliputi Goldwave Capital Limited dengan porsi 9,38%, lalu Zurich Assets International Ltd sebanyak 6,18%. Kemudian PT Andhesti Tungkas Pratama (ATP) memegang porsi 11,76% dan PT Antareja Mahada Makmur (AMM) sebesar 9,72%.

Adapun berdasarkan keterbukaan informasi DEWA, PMTHMETD akan dilakukan pada 27 Februari 2025.

Sebelumnya, Darma Henwa telah menandatangani perjanjian penyelesaian utang dengan MTN, ATP, dan AMM. Ketiga kreditur tersebut sepakat mengonversi utang menjadi saham dengan harga konversi Rp75 per lembar saham.

Menurut Ahmad Hilyadi, penetapan harga konversi telah mempertimbangkan peraturan dan ketentuan yang berlaku serta melibatkan penilai independen. “Dengan disetujuinya rencana PMTHMETD, Perseroan semakin optimistis dalam memperkuat fundamental keuangan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang,” pungkasnya. Editor: Theresa Sandra Desfika

Sumber: investor.id, 15 Februari 2025

Temukan Informasi Terkini

Laba Sepanjang 2024 Naik 46%, Ini Daftar Program Prioritas MIND ID Sepanjang 2025

baca selengkapnya

Selangkah Lagi UKM Dapat Jatah Tambang, Siapa yang Layak?

baca selengkapnya

PT Gag Nikel Masih Belum Beroperasi di Raja Ampat Meski Tidak Dicabut Izinnya

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top