PT ANEKA Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan positif sepanjang kuartal I-2025 (Januari-Maret 2025).
Antam mencetak pertumbuhan profitabilitas dengan capaian laba periode berjalan pada 1Q25 mencapai sebesar Rp 2,32 triliun, melonjak signifikan 1.003% dari capaian laba periode berjalan pada 1Q24 sebesar Rp 210,59 miliar.
Selaras dengan pertumbuhan laba periode berjalan, perseroan mencatatkan pertumbuhan earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) yang meningkat 518%, dengan capaian EBITDA 1Q25 sebesar Rp 3,26 triliun, dibandingkan EBITDA 1Q24 sebesar Rp 527,61 miliar.
Direktur Utama Antam Nicolas D Kanter menyampaikan, capaian positif ini merupakan hasil dari respons cepat perusahaan terhadap tantangan pasar serta penguatan efisiensi operasional secara berkelanjutan.
“Kami terus mengedepankan strategi pemasaran yang inovatif, pengendalian biaya yang cermat, serta menjaga struktur biaya (cash cost) agar tetap kompetitif,” ujar Nico dalam keterangan resmi dikutip Jumat (2/5/2025).
Perusahaan juga membukukan capaian nilai laba bersih per saham dasar pada 1Q25 tercatat sebesar Rp 88,69 per saham dasar, naik 794% dari laba bersih per saham dasar 1Q24 sebesar Rp 9,92 per saham dasar.
Penjualan
Penjualan bersih Antam (ANTM) pada 1Q25 sebesar Rp 26,15 triliun, meningkat 203% dibandingkan penjualan bersih 1Q24 sebesar Rp 8,62 triliun. Penjualan domestik 1Q25 berkontribusi sebesar Rp 24,83 triliun atau setara 95% dari total penjualan bersih Antam periode 1Q25. Pertumbuhan penjualan domestik, sejalan dengan strategi perusahaan untuk memperkuat basis pelanggan di dalam negeri pada produk-produk emas, bijih nikel dan bijih bauksit.
Segmen emas menjadi penopang utama kinerja Antam, dengan capaian pertumbuhan penjualan yang signifikan di 1Q25 sebesar 182% dengan nilai Rp 21,61 triliun jika dibandingkan dengan penjualan emas 1Q24 senilai Rp 7,67 triliun. Produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan Antam dengan proporsi 83% terhadap total penjualan Antam pada 1Q25.
Pertumbuhan penjualan emas pada 1Q25, didorong oleh faktor global dan strategi bisnis yang efektif. Kondisi geoekonomi dan geopolitik global meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven. Selain itu, Antam berhasil mengoptimalkan peluang pasar melalui strategi pemasaran yang lebih agresif, memperluas kanal distribusi, serta memperkenalkan lini bisnis emas fisik digital.
Pada periode 1Q25, ANTM berhasil memenuhi peningkatan permintaan dalam negeri sehingga berhasil mencatatkan volume penjualan produk emas ANTM pada 1Q25 mencapai 13.739 kg (441.719 troy oz.), meningkat 93% dari capaian penjualan emas pada 1Q24 sebesar 7.112 kg (228.656 troy oz.). Sementara produksi emas dari tambang perusahaan tercatat mencapai 230 kg (7.395 troy oz.), tumbuh 39% dari produksi emas 1Q24 sebesar 166 kg (5.337 troy oz.).
Adapun untuk segmen nikel (produk feronikel dan bijih nikel), mencatatkan kontribusi pada 1Q25 sebesar 14% terhadap total penjualan Perusahaan dengan nilai mencapai Rp 3,77 triliun. Penjualan segmen nikel meningkat signifikan 581% dibandingkan capaian pada 1Q24 sebesar Rp 552,49 miliar.
Sementara untuk Segmen Bauksit dan Alumina, pada 1Q25 memiliki proporsi 3% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan mencapai Rp 708,75 miliar atau meningkat 102% dari capaian 1Q24 sebesar Rp 351,26 miliar. Editor: Theresa Sandra Desfika
Sumber: https://investor.id, 2 Mei 2025