Saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menguat 6,94% ke Rp 462 pada perdagangan Senin (1/12/2025). Saham emiten Grup Bakrie ini laris manis ditransaksikan.
Sebanyak 2,81 miliar saham berkode DEWA diperdagangkan, frekuensi 120.318 kali, dan nilai transaksi Rp 1,28 triliun. Meski demikian, asing mencetak net sell di saham emiten jasa pertambangan ini Rp 13,9 miliar.
Sepanjang pekan lalu, saham Darma Henwa mayoritas menghijau. Saham ini melonjak 38,32% sebulan dan terbang 111,93 dalam tiga bulan.
Mandiri Sekuritas merekomendasikan saham DEWA untuk swing trade dalam jangka waktu 3-10 hari. Titik masuknya dianjurkan di 462 dengan target harga 500 (potensi kenaikan 8,22%). Stoploss jika turun ke bawah 450.
“Triangle break out (1/12/2025) hari ke-1,” sebut Mandiri Sekuritas dalam analisisnya, Selasa (2/12/2025).
BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) mengulas kinerja PT Darma Henwa Tbk (DEWA), emiten jasa pertambangan. Perseroan mencatat kinerja positif hingga 30 Juni 2025 dengan penjualan tumbuh 6,44% yoy.
Adapun Laba bersih DEWA melonjak signifikan lebih dari 1.000% atau tepatnya 1.079,96%, mencerminkan efisiensi operasional dan perbaikan profitabilitas yang kuat. “Selain itu, arus kas dari aktivitas operasi meningkat 106,62%, menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan kas yang sehat dari kegiatan utama meski pertumbuhan pendapatan relatif moderat,” sebut ulasan BRIDS dikutip Rabu (12/11/2025).
Menurut BRIDS, prospek DEWA tetap positif didorong oleh ekspansi armada, elektrifikasi operasional, serta diversifikasi ke tambang tembaga melalui GMR.
Fair Value
“Dengan dukungan pendanaan yang kuat, target EBITDA Rp 1,7 triliun, dan laba bersih Rp 490 miliar di 2025, valuasi saham dinilai masih menarik. Potensi kenaikan didukung oleh efisiensi yang berkelanjutan serta prospek pertumbuhan jangka panjang,” lanjut broker tersebut.
Saat risetnya ditulis, BRIDS menyebutkan harga saham DEWA berada di level Rp 434, meningkat 267% secara year to date (ytd). Dalam sepekan terakhir, tercatat transaksi investor asing dengan nilai beli (buy) Rp 265 miliar dan jual (sell) Rp 190 miliar, sehingga membukukan net buy sebesar Rp 75 miliar.
DEWA, menurut BRIDS, diperdagangkan pada valuasi PER 101x dan PBV 3,61x, yang tergolong tinggi dibanding rata-rata industri (overvalued). Namun, dengan potensi pertumbuhan laba yang kuat, valuasi tersebut masih memiliki ruang kenaikan. Berdasarkan skenario +1 Standard Deviation PER di level 135x, estimasi fair value saham DEWA berada di sekitar Rp 580 per saham.
Darma Henwa sendiri akan menyampaikan laporan keuangan 9 bulan 2025 yang diaudit. Direktur DEWA Mukson Arif Rosyidi menjelaskan, perseroan akan melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasian untuk periode buku yang berakhir pada tanggal 30 September 2025. Audit laporan keuangan bertujuan untuk persiapan laporan keuangan auditan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2025 dan tujuan lainnya.
“Sesuai ketentuan, laporan keuangan auditan tersebut akan kami sampaikan selambat-lambatnya pada tanggal 31 Desember 2025,” ungkapnya dalam keterbukaan informasi belum lama ini. Editor: Theresa Sandra Desfika
