Laba MIND ID Stagnan Saat Harga Emas & Logam Menguat

Laba bersih holding tambang pelat merah PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) cenderung stagnan sepanjang semester I-2025, dibandingkan dengan posisi periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan MIND ID, holding tambang BUMN itu mencatat laba bersih Rp17,36 triliun sepanjang semester I-2025, tak banyak bergeser dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17,32 triliun.

Founder sekaligus Head of Research & Business Development Risat Capital Rizkia Darmawan mengatakan laba yang cenderung stagnan itu disebabkan karena meningkatnya porsi beban pendapatan yang mesti ditanggung MIND ID.

Konsekuensinya, momentum penguatan harga komoditas belakangan justru tidak optimal diserap lantaran kenaikan porsi beban produksi tersebut.

“Memang harga emas dan komoditas logam lain naik, tetapi harga beli dan beban pokok juga meningkat,” kata Rizkia saat dihubungi, Selasa (23/9/2025).

Misalkan, Rizkia mencontohkan, momentum harga emas yang melanjutkan tren penguatan tidak serta merta mengerek persentase margin PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) secara tahunan.

“Antam yang banyak bergerak di trading emas, margin kotor relatif flat karena harga jual dan harga beli bergerak hampir sejalan,” kata dia.

Adapun, MIND ID mencatat pendapatan sebesar Rp95,39 triliun sepanjang semester I-2025, lompat 63,43% dari posisi pendapatan periode yang sama tahun lalu di angka RP58,37 triliun.

Hanya saja, beban pokok pendapatan MIND ID bergerak lebar ke level Rp82,3 triliun, atau naik 63,35% dari posisi pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp50,39 triliun.

“Namun, faktor terbesar stagnasi laba justru berasal dari Freeport yang merupakan salah satu kontributor laba terbesar MIND ID, laba bersih PTFI terkoreksi akibat turunnya pendapatan, kenaikan beban pokok, pajak dan beban bunga,” kata Rizkia.

Sepanjang paruh pertama 2025, bagian laba neto PT Freeport Indonesia (PTFI), yang dicatat sebagai laba usaha MIND ID, susut 15,74% ke level Rp15,11 triliun dari setoran periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17,93 triliun.

Situasi itu membuat laba periode berjalan MIND ID sepanjang paruh pertama 2025 bergerak moderat ke level Rp19,85 triliun, dari posisi sebelumnya di angka Rp18,62 triliun.

Di sisi lain, Rizkia berpendapat, laba MIND ID yang cenderung melambat itu bakal berdampak serius pada kemampuan pembayaran dividen ke BPI Danantara.

Selain itu, kinerja laba yang cenderung susut juga bakal menekan kemampuan alokasi belanja modal holding tambang pelat merah untuk mendorong sejumlah proyek strategis.

“Dengan kebutuhan capex hilirisasi tetap besar, ruang pendanaan internal akan lebih terbatas,” tuturnya.

Komoditas Menguat

Harga emas mencapai rekor tertinggi baru, saat para pelaku pasar mempertimbangkan rencana China untuk menjadi kustodian cadangan emas negara asing sebagai upaya memperkuat posisinya di pasar emas global.

People’s Bank of China (PBoC) menggunakan Bursa Emas Shanghai untuk menarik bank-bank sentral negara-negara sahabat agar membeli emas batangan dan menyimpannya di dalam negeri Tirai Bambu tersebut, menurut narasumber yang mengetahui hal ini.

Harga emas melesat hingga US$3.791,10 per troy ons pada Selasa, hari perdagangan ketiga berturut-turut yang mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.

Selain emas, harga tembaga berada pada posisi bullish sepanjang paruh pertama tahun ini. Malahan, harga tembaga sempat melewati level psikologis US$10.000 per ton pertengahan bulan ini.

Sepanjang tahun berjalan atau year to date (ytd) kenaikan harga tembaga telah mencapai lebih dari 15%, menurut perhitungan Bloomberg. 

Di sisi lain, harga aluminium relatif stabil di rentang US$2.600—US$2.700 per ton, naik sekitar 10% dibandingkan dengan posisi harga tahun lalu.

Sementara itu, harga jual rata-rata logam timah sebesar US$32.816 per ton sepanjang paruh pertama 2025, naik 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$30.397 per ton.

Hanya saja sebagian komoditas seperti batu bara dan nikel masih belum berbalik menguat mengikuti tren komoditas lainnya secara tahunan. (naw)

Sumber:

– 24/09/2025

Temukan Informasi Terkini

Berita Harian, Rabu, 24 September 2025

baca selengkapnya

Usai IPO, Merdeka Gold (EMAS) Incar Peluang dari Proyek Emas Pani

baca selengkapnya

Mau Akuisisi Tambang Emas Australia, BUMI Tawarkan Obligasi Rp721 M

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top