PT ANEKA Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), hingga PT Timah Tbk (TINS) menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 12 Juni 2025 ini.
Ketiga emiten MIND ID itu menggelar RUPST di Hotel Borobudur, Jakarta dengan waktu yang berbeda. RUPST ANTM Dimulai pukul 13.00 WIB, RUPST PTBA mulai pukul 14.30 WIB, dan RUPST TINS mulai pukul 16.00 WIB.
Salah satu yang dibahas dalam masing-masing RUPST emiten itu adalah persetujuan penggunaan laba bersih tahun buku 2024.
Sebelumnya diberitakan, Antam (ANTM) memberikan sinyal untuk lebih irit dalam membagikan dividen dari laba bersih yang dicatatkan pada tahun buku 2024. Berbeda dengan tahun buku 2023 di mana perseroan royal memutuskan 100% dari laba bersihnya sebagai dividen.
Direktur Utama Antam Nico D Kanter mengungkapkan, tahun lalu Antam telah menyetorkan seluruh laba bersih yang diperoleh sebagai dividen kepada negara melalui Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas perseroan.
Merujuk data RTI, anggota MIND ID tersebut mendistribusikan dividen tunai final sebesar Rp 128 per saham atau mewakili 100% dari laba bersih yang dicatatkan perseroan pada tahun buku 2023 sebesar Rp 3 triliun.
Dari dividen yang dibayarkan pada 7 Juni 2024 itu, Nico menuturkan, Antam tidak mengambil bagian sekalipun secara rasio tertentu, perseroan seharusnya menerima. “Seharusnya ada juga bagian yang disisihkan untuk rencana pertumbuhan kami,” ujar Nico.
Sinyal Antam untuk mengerem pembayaran dividen dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun buku 2024 yang tumbuh 19% secara yoy menjadi Rp 3,6 triliun tersebut menyusul adanya deretan portofolio strategis yang secara berkelanjutan dikerjakan perseroan.
PTBA
Sementara itu, emiten batu bara, Bukit Asam (PTBA) membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 5,1 triliun sepanjang tahun 2024.
Angka laba bersih itu lebih kecil dibandingkan Rp 6,1 triliun yang merupakan realisasi tahun 2023.
Bukit Asam sendiri tercatat rutin membagikan dividen setiap tahunnya. Untuk tahun buku 2023, emiten BUMN ini menebar dividen Rp 4,57 triliun atau 75% dari laba bersih. Dividen per sahamnya sendiri Rp 397,12.
Sedangkan untuk tahun buku 2022, PTBA mendistribusikan dividen Rp 12,67 triliun alias 100% dari laba bersih. Detail dividennya Rp 1.094/saham.
Dalam website resmi perseroan dijelaskan bahwa perusahaan telah menetapkan kebijakan dividen tunai minimal 30% dari laba setelah pajak, kecuali ditentukan lain oleh RUPS.
Sedangkan Timah (TINS) mencetak laba bersih Rp 1,19 triliun pada tahun 2024. Dibandingkan rugi bersih 2023 Rp 449,7 miliar.
TINS terakhir bagi dividen tahun 2023 sebesar Rp 41,95 per saham. Editor: Theresa Sandra Desfika
Sumber: https://investor.id, 12 Juni 2025