PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) merogoh kocek senilai Rp3,18 triliun untuk membayar pelunasan pokok dan bunga obligasi perseroan.
Surat utang yang dibayar pelunasan pokoknya olah MDKA ialah Obligasi Berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold Tahap I Tahun 2022. Obligasi itu jatuh tempo pada 13 Desember 2025.
Lebih terperinci, pembayaran itu dilakukan terhadap pokok obligasi senilai Rp3,1 triliun dan bunga ke-12 obligasi sebesar Rp79,83 miliar.
“Jumlah pelunasan pokok dna pembayaran bunga ke-12 obligasi adalah sebesar Rp3,18 triliun,” papar manajemen MDKA dalam keterbukaan informasi, Senin (15/12/2025).
Perseroan telah melakukan penyetoran dana kepada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai Agen Pembayaran yang telah ditunjuk oleh MDKA pada tanggal 1 Desember 2025 untuk dibayarkan kepada para pemegang obligasi pada 15 Desember 2025.
“Sumber pendanaan yang digunakan oleh perseroan untuk melunasi pokok dan membayar bunga ke-12 obligasi berasal dari dana yang diperoleh perseroan dari kas internal perseroan.”
Adapun, tujuan transaksi ini adalah untuk memenuhi kewajiban perseroan dalam melakukan pelunasan pokok dan pembayaran bunga obligasi yang telah jatuh tempo. Pembayaran itu merupakan bagian dari pengelolaan liabilitas dan pemenuhan komitmen kepada para pemegang obligasi.
Pada perkembangan lain, Presiden Direktur Merdeka Copper Gold Albert Saputro menuturkan bahwa perseroan secara konsolidasi mencatat sejumlah kemajuan terkait dengan kinerja operasi tambang, proyek strategis, dan pengelolaan biaya.
Tambang emas Tujuh Bukit, misalnya, membukukan produksi 25.338 ounces dengan harga jual rata-rata US$3.275 per ounces, sehingga menghasilkan pendapatan sebelum audit sekitar US$104 juta per kuartal III/2025.
Efisiensi biaya disebut mengalami peningkatan berkat integrasi armada baru dan sistem manajemen modern. Kondisi tersebut membuat biaya produksi diproyeksikan mendekati batas bawah panduan pada kuartal IV/2025.
Sementara itu, proyek emas Pani mencapai kemajuan 83% setelah PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS) IPO pada September 2025. Penambangan dan first blasting dimulai Oktober 2025, dengan penumpukan bijih pertama direncanakan November 2025 dan produksi emas perdana ditargetkan kuartal I/2026.
“Proyek tembaga Tujuh Bukit dan tambang emas Pani merupakan peluang pertumbuhan berskala besar yang akan membawa kemajuan bagi perseroan,” ujar Albert dalam keterangan tertulis pada Senin (10/11/2025). Editor : Ana Noviani
