Meski baru mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) bulan lalu, PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) selaku anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) terus tancap gas memacu produksi emas. Dinan perseroan menargetkan dapat menghasilkan emas pertama di Tambang Emas Pani, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo pada kuartal pertama 2026.
Presiden Direktur EMAS, Boyke Poerbaya Abidin dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, dimulainya first mining adalah tonggak penting bagi perseroan dan seluruh pemangku kepentingan. “Fase operasi Tambang Emas Pani menandai dimulainya kegiatan penambangan yang dalam waktu dekat diikuti dengan fase pelindihan (heap leach), pengolahan, dan produksi emas perdana,” ujarnya.
Perseroan resmi melakukan penambangan pertama di Tambang Emas Pani, yang merupakan proses awal pengupasan lapisan tanah (overburden stripping) dan pengambilan bijih pertama, yang menandai dimulainya operasi penambangan secara resmi. Boyke mengatakan, peningkatan kegiatan secara bertahap akan menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. “Kami berkomitmen untuk menjalankan operasi yang bertanggung jawab, mematuhi prinsip Good Mining Practices (GMP) serta standar Environmental, Social, and Governance (ESG) yang tinggi, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan,” kata Boyke.
Dengan dimulainya tahapan ini, pihaknya berharap akan membawa efek berganda (multiplier effect) bagi wilayah sekitar, termasuk peningkatan kesempatan kerja, pemberdayaan usaha lokal, serta kontribusi ekonomi melalui pajak dan royalti. “Setelah first mining, kegiatan ore stacking akan dilanjutkan di fasilitas heap leach dan ditargetkan menghasilkan emas pertama pada kuartal I-2026,” ujar Boyke.
EMAS mengelola Proyek Emas Pani, yang memiliki potensi sumber daya mencapai 7 juta ounces emas, dan berpotensi menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia. Proyek Emas Pani dirancang sebagai tambang berbiaya rendah serta berumur panjang dengan produksi puncak hingga 500 ribu ounces emas per tahun yang dijadwalkan akan memulai produksi emas pertama pada kuartal I-2026.
Berdasarkan data BEI, subscribed IPO EMAS sebanyak 7,48 miliar dengan oversubscribed 5,86 miliar saham. Penawaran Merdeka Gold memiliki rasio oversubscription 4,62 kali. EMAS resmi mencatatkan saham perdana di BEI, dengan melepas 1,62 miliar saham baru atau setara 10 persen dan harga penawaran Rp2.880 per saham, sehingga menghimpun dana Rp4,66 triliun.
EMAS memiliki kapitalisasi pasar Rp46,6 triliun. Kemudian BEI mengatakan bahwa IPO EMAS yang bergerak di bidang pertambangan emas dan mineral pengikutnya menjadi perusahaan ke-23 yang tercatat di pasar modal pada tahun 2025.