PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatat kenaikan produksi batu bara pada semester I 2025 menjadi 10,4 juta metrik ton, naik 12% dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 9,3 juta ton. Penjualan juga tumbuh 8% year-on-year menjadi 11,7 juta metrik ton.
Meski volume penjualan meningkat, pendapatan ITMG justru terkoreksi 12% menjadi USD919 juta dari USD1,04 miliar pada semester I 2024.
Penurunan ini dipicu anjloknya harga jual rata-rata (average selling price/ASP) sebesar 19%, dari USD97 per ton pada 6M24 menjadi USD78 per ton pada 6M25, seiring melemahnya harga acuan batu bara, terutama Indonesia Coal Index (ICI).
Sekalipun produksi batu bara ITMG meningkat pada semester I 2025 (6M25), perseroan berhasil menekan beban pokok pendapatan sebesar 10% year-on-year menjadi USD695 juta, dari sebelumnya USD774 juta pada 6M24. Penurunan ini terutama didorong oleh biaya operasional yang lebih rendah serta efisiensi pada pos-pos biaya yang dapat dikendalikan.
Secara tahunan, beban penjualan turun tipis sebesar USD2 juta, sementara beban umum dan administrasi naik USD4 juta. Total beban operasional pada 6M25 tercatat sebesar USD100 juta.
Perusahaan membukukan penghasilan keuangan sebesar USD21 juta pada 6M25, sedikit meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, beban lainnya (neto) tercatat sebesar USD3 juta, jauh lebih rendah dibanding USD27 juta pada 6M24. Penurunan ini terutama disebabkan oleh berkurangnya kerugian selisih kurs.