Nasib Proyek DME Bukit Asam (PTBA) Masuki Babak Akhir

Nasib proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) PT Bukit Asam Tbk (PTBA) segera memasuki babak akhir. Isyaratnya, proyek tersebut akan jalan terus untuk membentuk rantai pasok (supply chain) paling optimal.

Perjalanan PTBA merealisasikan proyek DME cukuplah panjang. Drama mundurnya Air Products & Chemicals Inc. (AIPC) —perusahaan gas industri dan kimia asal Amerika Serikat (AS)— dari konsorsium membuat proyek ini berjalan di tempat. Belajar dari peristiwa ini, PTBA pun lebih prudent dan berkeinginan untuk terlibat lebih jauh alih-alih sekadar menjadi pemasok batu bara.

Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk Turino Yulianto menuturkan, saat ini PTBA dalam proses konsolidasi bersama satuan tugas (satgas) hilirisasi, kemudian Danantara Indonesia, dan Holding Industri Pertambangan Indonesia alias MIND ID. Bukan hanya itu, sekarang ini PTBA juga secara intensif menggelar pertemuan dengan PT Pertamina (Persero) selaku offtaker.

Insyallah, dalam waktu yang tidak lama lagi, kami akan menyepakati sebuah supply chain, yang saya kira paling optimal. Sehingga seluruh komponennya bisa saling bersinergi, baik Pertamina maupun PTBA akan sama-sama mencetak profitabilitas dalam menjalankan DME ini,” ungkap Turino dalam konferensi pers, Kamis (11/9/2025).

Bahkan, peluang Danantara Indonesia untuk mendanai proyek DME juga akan dipastikan dalam waktu dekat. Sama seperti perseroan kepada Pertamina, PTBA juga dalam proses mempresentasikan proyek tersebut kepada Danantara Indonesia. “Apakah nanti Danantara membiayai atau tidak, sedang dalam proses presentasi. Saya kira, dalam waktu yang tidak lama lagi akan ada kepastian itu,” jelasnya.

Di luar proyek DME, Turino menyebut, PTBA juga dalam proses mengakselerasi pembangunan beberapa proyek berbasis energi baru terbarukan (EBT) atau renewable energy. Pada tahap ini, perseroan sedang mencari mitra strategis yang memiliki keunggulan teknologi dengan skema pembiayaan yang murah demi mempercepat jalannya proyek EBT tersebut. “Jadi, itu beberapa strategi kami untuk mempercepat implementasi proyek berbasis renewable energy,” ujar Turino.

Berdasarkan catatan Investor Daily, PTBA mempunyai sederet portofolio proyek hilirisasi mulai dari grafit buatan (artificial graphite) penghasil anode sheet sebagai komponen mobil listrik sampai proyek gasifikasi batu bara menjadi (SNG) atau gas sintetis dengan menggandeng PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). PTBA mengklaim, secara komersial, proyek grafit buatan memiliki prospek yang bagus. Sedangkan, proyek gas sintetis merupakan upaya PTBA untuk memonetisasi batu bara yang dimiliki sejalan dengan program hilirisasi pemerintah.

Bersamaan dengan itu, PTBA juga sedang mengembangkan angkutan batu bara Tanjung Enim-Keramasan dengan total investasi mencapai Rp 5 triliun. Menurut Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA Una Lindasari, saat ini investasi yang sudah dikucurkan di proyek tersebut sebesar Rp 1,5 triliun.

“Sekitar Rp 3 triliun akan digelontorkan hingga pertengahan 2026,” ucap Una. Adapun progres terkini, proyek angkutan batu bara Tanjung Enim- Kramasan telah mencapai 50-52% sehingga ditargetkan pada kuartal II-2026 bisa beroperasi secara komersial (commercial operation date/COD).

Dari sisi target produksi, PTBA menargetkan produksi sebanyak 50,05 juta ton batu bara pada tahun ini. Target tersebut lebih tinggi dibanding produksi pada 2024 yang sebesar 43,3 juta ton. Terkait terkait produksi, Una menegaskan, kendati situasi makro telah memberikan tekanan terhadap harga jual batu bara di pasar, perseroan memastikan tetap berpegang pada guidance yang disusun pada awal 2025. “Tidak ada perubahan kecuali ada perubahan harga yang sangat signifikan dari sisi makro,” tandasnya. Editor: Muawwan Daelami

Sumber:

– 12/09/2025

Temukan Informasi Terkini

Berita Harian, Jumat, 12 September 2025

baca selengkapnya

Kinerja Segmen Nikel Aneka Tambang (ANTM) Naik, Sumbang Laba Hingga Rp 3,53 Triliun

baca selengkapnya

PTBA Jadi Korban B40, Laba Anjlok Meski Pendapatan Naik

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top