Pembentukan Badan Industri Mineral Dinilai Bisa Kembangkan Logam Tanah Jarang RI

Presiden Prabowo Subianto melantik Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto sebagai Kepala Badan Industri Mineral di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (25/8). Pelantikan dilakukan melalui Keputusan Presiden Nomor 77 P tentang Pengangkatan Kepala Badan Industri Mineral.

Badan ini akan fokus pada pengelolaan mineral radioaktif dan logam tanah jarang (LTJ/rare earth), yang menjadi komponen strategis bagi industri pertahanan, militer, dan sektor teknologi tinggi.

Direktur Eksekutif Indonesian Mining Association (IMA) Hendra Sinadia menilai pembentukan badan ini sebagai langkah positif.

“Ini untuk pengembangan LTJ. Presiden Prabowo dengan latar belakang militer serta pengalaman di geopolitik paham dinamika saat ini. LTJ jadi incaran negara super power seperti Cina, AS, dan Eropa untuk industri pertahanan,” kata Hendra di Jakarta, Senin (25/8).

Hendra menambahkan, LTJ juga dibutuhkan untuk sektor airspace. Meskipun potensi LTJ Indonesia tidak besar, negara ini tetap memiliki peluang pengembangan yang strategis, meski terkendala teknologi dan regulasi yang masih minim.

“Pembentukan badan ini juga berpotensi memperkuat riset terkait LTJ, terutama karena pejabat yang ditunjuk sebagai kepala adalah Mendiktisaintek,” kata Hendra.

Dengan begitu, pengembangan LTJ tidak hanya soal izin atau pengelolaan, tapi juga riset sebagai pondasi awal dan penentu pengembangan ke depan.

Tugas Badan Industri Mineral

Menurut Brian, badan ini akan fokus pada industri material strategis untuk pertahanan dan militer. “Badan ini nantinya mengelola industri material strategis yang terkait untuk industri pertahanan,” kata Brian.

Brian menyebut pembentukan badan ini bertujuan memperkuat kedaulatan bangsa sekaligus memberi dampak ekonomi yang lebih besar bagi negara. Ia juga menegaskan rangkap jabatannya sebagai Mendiktisaintek dan Kepala Badan Industri Mineral tidak akan menyulitkan pembagian tugas karena kedua lembaga saling terkait.

“Pengembangan teknologi mineral logam tanah jarang di perguruan tinggi diharapkan bisa didorong dan diaplikasikan di industri,” ujarnya.

Brian pernah menjabat Wakil Rektor ITB Bidang Riset dan Inovasi, dan merupakan Guru Besar Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB dengan keahlian Teknologi Nano dan Kuantum. Ia diangkat sebagai Mendiktisaintek menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro sejak 19 Februari 2025. Editor: Ferrika Lukmana Sari

Sumber:

– 25/08/2025

Temukan Informasi Terkini

Bahlil: Logam Tanah Jarang Dikelola Negara Lewat Badan Industri Mineral

baca selengkapnya

Eramet Dapat Restu Produksi 42 Juta Ton Nikel di Weda Bay Tahun Ini

baca selengkapnya

Smelter Ausmelt Pertama di Asia Tenggara milik Timah (TINS) Terhambat Pasokan Timah

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top