Pemerintah Indonesia berencana menambah kepemilikan sahamnya di PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 10%, menjadi hingga lebih dari 61%. Rencana ini diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia setelah menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto.
Bahlil menjelaskan bahwa negosiasi untuk tambahan kepemilikan saham sebesar lebih dari 10% ini sedang berlangsung. Ia pun diminta untuk mempercepat komunikasi terkait divestasi saham dengan pihak Freeport.
“Awalnya kan kita sepakat untuk menambah saham 10% Freeport. Tapi tadi berkembang negosiasi yang insyaallah katanya lebih dari itu,” kata Bahlil kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (15/9/2025).
Saat ini, pemerintah melalui holding BUMN pertambangan, PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), sudah menjadi pemegang saham utama PTFI dengan porsi 51%. Dengan adanya tambahan saham dalam rencana kali ini, kepemilikan pemerintah akan bertambah menjadi lebih dari 61%. Bahlil juga menyebut bahwa kesepakatan penambahan saham ini terkait dengan kelanjutan kontrak Freeport.
“Nah saya diminta untuk bisa melakukan komunikasi percepatan dan kalau itu sudah fix, insyaallah freeport akan kita mempertimbangkan untuk melakukan kelanjutan daripada kontrak,” ucapnya.
Kinerja Produksi & Penjualan PT Freeport Indonesia. (Ilustrasi: Investor Daily)
Bahlil menyebut proses pembelian saham ini tergolong sangat murah. Ia menjelaskan, harga yang akan disepakati rendah karena valuasi asetnya yang sudah sangat tipis.
“Untuk 10% lebih, itu biayanya sangat murah sekali. Karena valuasi asetnya kan kita anggap itu sudah nilai bukunya sangat tipis sekali. Tetapi itu kan terjadi untuk sampai dengan 2041,” tandas Bahlil. Editor: Prisma Ardianto