WAKIL Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Todotua Pasaribu menyebut, pemerintah saat ini fokus mendorong hilirisasi potensi tambang mineral dan batu bara di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi pemasukan negara, sekaligus menciptakan konsumsi nasional yang lebih kompetitif, sambil Indonesia berfokus pada target net zero emission pada 2060 mendatang.
“Ada beberapa komoditas yang (hilirisasinya) sudah berjalan cukup baik dan terus kita kembangkan, salah satunya adalah produk nikel. Kemudian kita juga akan dorong hilirisasi di mineral seperti bauksit, tembaga, mangan, dan juga timah, serta tidak lupa batu bara,” tutur Wamen Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu.
Dalam Indonesia Mining Forum 2025 yang digelar Metro TV, Todotua turut menyebut hilirisasi batu bara sejalan dengan tren pengembangan industri di masa depan. “Tantangan kita ke depan adalah bagaimana strategi terhadap pemanfaatan batu bara dalam konteks hilirisasi,” kata dia.
Ia menjelaskan, hilirisasi batu bara sejatinya hanya proses yang mengubah pemanfaatan batu bara tidak hanya sebagai sumber energi. Tetapi batu bara bisa menjadi Dimethyl Ether (DME) yang dapat digunakan sebagai substitusi LPG nasional yang hingga kini masih didominasi impor. (Sofia Zakiah)