Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan lima pekerja yang terjebak dalam insiden longsor di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave atau GBC, Papua, telah ditemukan pada Minggu (5/10) dalam kondisi tewas.
Penemuan ini terjadi pasca 27 hari kejadian longsor dan menandakan seluruh atau ketujuh pekerja telah dievakuasi. Proses penyelamatan pun telah selesai.
“Dengan rasa duka yang mendalam, saya sampaikan mereka ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Kelima rekan tersebut telah teridentifikasi oleh pihak kepolisian dan tim medis,” kata Tony dalam keterangan video resminya yang diterima Katadata.co.id, Senin (6/10).
Insiden longsor lumpur bijih basah terjadi di area tambang bawah tanah di kawasan Grasberg Block Cave (GBC) Extraction 28-30 Panel, Tembagapura, Kabupaten Mimika pada Senin, 8 September 2025 malam sekitar pukul 22.00 WIT.
Aliran material basah dalam jumlah besar dari titik pengambilan produksi di salah satu blok produksi menutup akses ke area tertentu di tambang. Kondisi tersebut membatasi rute evakuasi bagi tujuh pekerja yang terjebak.
Kelima pekerja yang ditemukan kemarin merupakan karyawan kontraktor Freeport Indonesia, yaitu PT Redpath Indonesia. Nama-nama pekerja tersebut yakni Zaverius Magai, Holong Gembira Silaban, Dadang Hermanto, Balisang Telile, Victor Manuel Bastida Ballesteros.
Tony menyampaikan jenazah akan dibawa ke Jakarta untuk kemudian diantar ke kampung halaman masing-masing. Kecuali jenazah saudara Zaverius Magai yang berasal dari Papua Tengah akan dimakamkan di Kuala Kencana.
“Atas nama pribadi dan perusahaan, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan yang telah berada di Tembagapura sejak tanggal 14 September 2025,” ujarnya.
Dia menyebut lamanya proses evakuasi dipengaruhi oleh tantangan lokasi dan volume material basah yang jumlahnya mencapai 800 ribu ton.
Sebelumnya, dua pekerja PTFI yakni Irawan (46) dan Wigih Hartono (37) sebelumnya sudah ditemukan terlebih dahulu pada Sabtu, (20/9) dalam kondisi meninggal dunia.
Tambang Grasberg Freeport Beroperasi Kembali 2027
Freeport McMoran (FCX), induk perusahaan PTFI memprediksi tambang bawah tanah, GBC baru bisa beroperasi kembali pada 2027. PTFI saat ini sedang mengevaluasi dampak insiden ini terhadap rencana produksi masa depan.
Akibat longsor, perusahaan memperkirakan ada revisi jumlah produksi yang bergantung pada jadwal perbaikan dan pemulihan bertahap. Perusahaan menjelaskan berdasarkan penilaian awal, dampak longsor ini kemungkinan mengakibatkan penundaan produksi yang signifikan (kuartal IV 2025 dan tahun 2026).
“Kembalinya tambang (Grasberg Block Cave) ke tingkat operasi sebelum insiden berpotensi tercapai pada 2027,” kata perusahaan dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (25/9).
Berdasarkan data FCX, tambang GBC memiliki komposisi 50% dari cadangan mineral yang ada di PTFI hingga 2024. Hasil tambang ini mewakili 70% produksi tembaga dan emas yang diperkirakan hingga 2029.
Longsor ini terjadi di salah satu dari lima blok produksi di Grasberg Block Cave. Namun mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung produksi blok lainnya. Produksi PTFI saat ini berasal dari tiga tambang, yakni GBC, Deep Mill Level Zone, dan Big Gossan.
“PTFI memperkirakan tambang Big Gossan dan Deep MLZ yang tidak terdampak longsor bisa memulai kembali operasinya pada pertengahan kuartal empat 2025,” ujar perusahaan. Editor: Sorta Tobing