Pengelola Tambang Emas Ini Manfaatkan Spesies Perintis untuk Memulihkan Lahan

Kehidupan manusia modern tak bisa terlepas dari kegiatan pertambangan. Begitu banyak mineral yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari seperti minyak, batubara untuk energi, nikel, tembaga, perak, emas yang dibutuhkan untuk keperluan teknologi seperti semikonduktor, otomotif, industri manufaktur hingga konstruksi.

Namun kegiatan pertambangan selain banyak membawa manfaat bagi manusia, juga meninggalkan pekerjaan lain seperti pemulihan lahan pasca kegiatan pertambangan. Karena itu, sebagai bagian dari Astra International, PT Agincourt Resources, yang mengelola tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan mendirikan departemen khusus yang menangani pemulihan lahan dan lingkungan, yakni Departemen Environment.

Dalam mengimplementasikan ESG, PT Agincourt Resources (PTAR) menerapkan tujuh prinsip yang terdiri dari Green House Gas Emissions Reduction, Energy Management, Water Management, Waste Management, Employee Health and Safety, Community Development, dan Good Corporate Governance. Ketujuh prinsip ini sejalan dengan visi induk PTAR, PT Astra International Tbk (ASII) yang menggariskan bisnis untuk perubahan yang visioner dan komitmen kuat terhadap pembangunan yang berkelanjutan. Astra dan PTAR memastikan bisnis yang dijalankan bergerak menuju praktek yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.

Pada ajang The 6th International Conference on Biosciences (ICoBio) 2025 di IPB International Convention, Bogor, Selasa, (5/8/2025), perwakilan dari PTAR, Superintendent – Environmental Site Support PT Agincourt Resources, Syaiful Anwar menyajikan presentasi bagaimana PTAR memulihkan lahan, mengembalikan dan meningkatkan kesuburan tanah hingga terbentuk sebuah ekosistem yang lengkap.

“Aktivitas penambangan memiliki dampak yang besar karena aktivitas pertama adalah pembukaan lahan. Pembukaan lahan dapat memengaruhi keanekaragaman flora dan fauna di sekitar area pemrosesan, dan kemudian aktivitas penambangan, kegiatan membuang tanah dan material limbah. Aktivitas ini memerlukan standar operasi yang sangat ketat dan bertanggung jawab,” kata Syaiful mengawali presentasinya.

Lebih lanjut Syaiful menjelaskan bahwa Departemen Environment PTAR menggunakan tanaman perintis yang berasosiasi dengan mikroorganisme yang mampu mengurai logam berat, menetralkan material sisa tambang, mengembalikan kesuburan tanah dan membentuk ekosistem baru.

“Jadi material sisa proses kegiatan penambangan dapat mempengaruhi kontaminasi pada tanah, kemudian ke air atau sungai, namun kami memiliki beberapa tanaman yang kami gunakan untuk reklamasi di area pascatambang.”

Cadangan emas Martabe memiliki tingkat endapan sulfidasi tinggi, dengan proses pengolahan menggunakan metode Carbon-in-Leach (CIL), dimana metode ini sedikit lebih mahal daripada metode Heap Leach, namun memiliki tingkat recovery lebih tinggi dalam prosesnya. Dengan tingkat kapasitas pabrik pengolahan yang dimiliki mencapai lebih dari 6 juta ton bijih per tahun, tambang emas ini mampu memproduksi hingga 200,000 ons emas per tahun dan 1-2 juta ons perak.

Sebagai perusahaan yang menganut konsep good mining practice, PTAR memilih metode yang lebih mahal karena lebih efisien dalam proses ekstraksi emas dan juga lebih ramah lingkungan. Good mining practice adalah suatu kegiatan pertambangan yang sangat taat pada aturan, memiliki perencanaan yang baik sebelum masa eksplorasi dimulai, menerapkan teknologi yang sesuai yang berlandaskan pada efektivitas dan efisiensi, melaksanakan konservasi bahan galian, mengendalikan dan memelihara fungsi lingkungan, menjamin keselamatan kerja, mengakomodir keinginan dan partisipasi masyarakat, menghasilkan nilai tambah, serta menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. Editor: Euis Rita Hartati

Sumber:

– 14/08/2025

Temukan Informasi Terkini

Smelter Nikel Merdeka Copper (MDKA) Capai 42% Target Produksi per Semester I-2025

baca selengkapnya

Ekspor Batu Bara RI ke China Bangkit, Tapi B40 Buat Pengusaha Menjerit

baca selengkapnya

Digempur Berita Baik, Harga Batu bara Tetap Terkubur 10 Hari: Ada Apa?

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top