EMITEN konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO), berencana menerbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah dengan nilai total Rp1,5 triliun. Penerbitan ini merupakan bagian dari program pendanaan jangka panjang perseroan.
Dalam prospektus yang dipublikasi pada Selasa (4/3/25), manajemen Petrosea akan menawarkan Obligasi Berkelanjutan I Petrosea Tahap II Tahun 2025 dengan jumlah pokok sebesar Rp1 triliun. Ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan I Petrosea dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp 2 triliun. Sebelumnya, pada tahap I tahun 2024, perseroan telah mengumpulkan dana sebesar Rp1 triliun.
Obligasi Tahap II ini terbagi dalam tiga seri, pertama seri A dengan nilai Rp 39,20 miliar, tenor 3 tahun, tingkat bunga tetap 7,75% per tahun. Kemudian seri B sebesar Rp476,20 miliar, tenor 5 tahun, tingkat bunga tetap 8,75% per tahun lalu seri terakhir yakni seri C dengan angka sebanyak Rp 484,60 miliar, tenor 7 tahun, tingkat bunga tetap 9,30% per tahun.
Untuk pembayaran obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo. Sementara itu, bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, dengan pembayaran pertama pada 21 Juni 2025.
Selain obligasi, PTRO juga akan menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Petrosea Tahap II 2025 dengan nilai maksimal Rp500 miliar. Sukuk ini merupakan bagian dari program sukuk dengan target total penghimpunan dana Rp1 triliun. Sukuk tersebut juga terbagi dalam tiga seri dengan tenor masing-masing 3 tahun (Seri A), 5 tahun (Seri B), dan 7 tahun (Seri C). Pembayaran imbalan ijarah dilakukan setiap triwulan, dengan pembayaran pertama pada 21 Juni 2025.
Dalam rangka penerbitan ini, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA+ (Single A Plus) untuk obligasi dan idA+(sy) (Single A Plus Syariah) untuk sukuk ijarah. Dana hasil penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk pembelian material dan jasa (67%), biaya tenaga kerja (25%), serta sisanya untuk beban usaha lainnya.
Para penjamin pelaksana emisi dalam penerbitan ini adalah PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BCA Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT Sucor Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM). Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) bertindak sebagai wali amanat.
Perseroan telah mendapatkan tanggal efektif pada 6 Desember 2024, setelah itu perseroan menjadwalkan masa peawaran umum obligasi pada 13-17 Maret 2025, dengan tanggal pejnatahan pada 19 Maret 2025. Adapun distribusi obligasi dan sukuk ijarah akan digelar pada 21 Maret 2025 dan obligasi jni akam dicatatkan di BEI pada 24 Maret 2025. Editor: Muawwan Daelami
Sumber: investor.id, 4 Maret 2025