Emiten energi dan penambangan milik Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO) berkomitmen terhadap pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM), guna mendukung ekspansi bisnis dan diversifikasi usaha.
Upaya ini diwujudkan antara lain dengan perekrutan calon karyawan baru yang dilakukan melalui Graduate Development Program (GDP) yang berpotensi memberikan kontribusi terhadap keberlangsungan bisnis perusahaan dan peningkatan kompetensi seluruh insan Petrosea guna mengembangkan kapabilitas baru yang dibutuhkan di berbagai lini usaha.
Direktur Human Capital dan General Services PTRO Bita Budiariani mengatakan, tidak hanya melalui program GDP, perusahaan juga berfokus pada peningkatan kompetensi seluruh insan Petrosea untuk membangun kapabilitas baru yang relevan dengan strategi diversifikasi usaha, baik secara organik maupun non-organik.
Sebagai bagian dari penguatan kompetensi karyawan, dia mengungkap bahwa Petrosea menggunakan standar internasional guna mendukung implementasi strategi diversifikasi dan ekspansi bisnis ke luar Indonesia.
“Para peserta GDP diharapkan dapat berkontribusi secara efektif dalam mendukung pengembangan bisnis Petrosea di berbagai lini usaha, yang meliputi jasa pertambangan, EPC, EPCI migas lepas pantai, serta layanan logistik dan pendukung,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (15/10/2025).
Pihaknya percaya, dengan penguatan kapasitas masyarakat dan pemberdayaan tenaga kerja lokal di setiap lokasi proyek pertambangan dan konstruksi Petrosea akan menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk bagi masyarakat sekitar.
Dia mengatakan, tujuannya untuk mendukung pembangunan sosial ekonomi masyarakat sekitar area, guna memastikan bahwa setiap kegiatan operasional perusahaan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, sekaligus berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Sebelumnya, Petrosea bersama Petrosea Solutions Pakistan (Private) Limited, entitas yang sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan telah menandatangani kontrak untuk memulai proyek EPC di Pakistan dengan Reko Diq Mining Company.
Pada tahap awal, sekitar 450 karyawan akan ditugaskan untuk mengerjakan proyek ini secara bertahap. Seluruh tim dibekali sertifikasi dan pelatihan berstandar internasional guna menjamin kepatuhan terhadap standar operasional dan efektivitas pelaksanaan proyek.
Nilai kontrak berdasarkan perjanjian pelaksanaan awal diperkirakan mencapai US$ 26,2 juta atau sekitar Rp 432 miliar dengan jangka waktu penyelesaian proyek kurang lebih 10 bulan.
Ke depan, Petrosea menargetkan sejumlah paket pekerjaan baru di luar kontrak yang sudah dimenangkan, sejalan dengan perkembangan proyek Reko Diq yang merupakan salah satu proyek pertambangan tembaga dan emas terbesar di dunia.
Langkah tersebut menjadi bagian dari strategi berkelanjutan Petrosea untuk memperluas jangkauan bisnis di tingkat global sekaligus memperkuat posisi perusahaan sebagai penyedia solusi terintegrasi di industri pertambangan dan energi.
Adapun hingga Juni 2025, jumlah karyawan Petrosea mencapai 9.369 orang, meningkat signifikan lebih dari 37% dibandingkan 6.800 karyawan pada tahun 2024, yang sebelumnya juga tumbuh 26% dari 5.388 karyawan pada tahun 2023.
Peningkatan berkelanjutan ini mencerminkan pertumbuhan bisnis yang kuat seiring dengan strategi diversifikasi dan ekspansi usaha yang dijalankan perusahaan. Editor: Erta Darwati