PRESIDEN Direktur PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Alexander Ramlie membantah kabar soal adanya rencana perusahaan untuk menyerap saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB).
Rencana tersebut menyasar pada seluruh saham milik pendiri emiten tambang emas tersebut, Jimmy Budiarto yang sebesar 92,5% atau setara 24,47 miliar saham dari total modal dan disetor penuh.
“Tidak ada rencana Amman untuk membeli J Resources,” ujar Alexander saat dimintai konfirmasi oleh Bloomberg Technoz, Jumat (6/9/2024).
Sementara itu, Vice President Corporate Communications and Investor Relations Amman Kartika Octaviani menegaskan bahwa perusahaan belum memiliki rencana aksi korporasi anorganik sepanjang tahun ini.
Sebelumnya, Jimmy Budiarto, yang sekaligus menjabat sebagai Komisaris Utama PSAB tengah mempertimbangkan untuk menjual seluruh sahamnya.
Saat ini, Budiarto tengah bekerja sama dengan sejumlah penasihat keuangan dan telah menghubungi sejumlah investor potensial, kata sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, berdasarkan laporan Bloomberg News, dikutip Rabu (4/9/2024).
Sumber tersebut melanjutkan, pertimbangan masih berlangsung dan dia mungkin memutuskan untuk tidak menjual seluruh kepemilikan sahamnya, atau sekitar 24,47 miliar saham dari total ditempatkan dan disetor penuh.
Meski demikian, Budiarto dan manajemen PSAB belum menanggapi permintaan komentar.
Sejak awal tahun ini, saham PSAB sendiri telah mengakumulasi kenaikan hingga 160,87% atau 148 poin ke level 240, dengan total nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp6,35 triliun.
Dari pergerakan saham tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga sempat menyematkan status unusual market activity (UMA) lantaran pergerakan sahamnya dinilai kurang wajar, pada awal Februari lalu.
Selain Amman, berdasarkan informasi dari pelaku pasar, salah satu perusahaan tambang lain PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) juga dikabarkan tengah mengincar saham mayoritas PSAB tersebut.
DOID dikabarkan menawar saham Jimmy Budiarto di PSAB seharga Rp300/saham. Sementara, Amman dikabarkan menawar harga lebih tinggi, Rp350/saham untuk porsi yang sama.
Transaksi kabarnya akan dilakukan pada kuartal pertama tahun depan.
Direktur Delta Dunia Group Iwan Fuad Salim mengatakan, perusahaan tidak menanggapi rumor atau spekulasi di pasar. Namun, pihaknya tidak menutup pintu jika ada peluang ekspansi secara anorganik.
“Kami akan melihat peluang yang muncul sebagai bagian dari strategi pertumbuhan Group,” ujar Iwan kepada Bloomberg Technoz belum lama ini. (wep)
Sumber: bloombergtechnoz.com, 6 September 2024