Produksi tembaga China terkoreksi pada Juli 2025, jatuh dari rekor tertinggi bulan sebelumnya, seiring dengan komitmen pemerintah mengurangi kapasitas industri.
Adapun kapasitas produksi tembaga olahan tercatat 1,27 juta ton bulan lalu, turun dari 1,3 juta ton pada Juni, menurut data Biro Statistik Nasional pada Selasa.
Data tersebut menandai potensi titik balik bagi industri peleburan tembaga di China, yang sebelumnya mencetak rekor produksi beruntun tahun ini meski pasokan bahan baku makin ketat.
Beijing belakangan makin agresif menekan kelebihan produksi dan banjir pasokan di berbagai sektor, mulai dari baja hingga panel surya.
Industri tembaga mendapat kelonggaran lebih besar karena perannya yang strategis dalam manufaktur teknologi tinggi dan energi bersih. Namun, smelter tetap menghadapi tekanan ekonomi proyek.
Tarif pengolahan bijih menjadi logam di pasar spot masih berada jauh di bawah nol, menekan margin keuntungan pabrik peleburan dan mendorong sebagian berada di ambang penutupan.
Harga tembaga di London Metal Exchange naik 0,1% menjadi US$9.745 per ton, sementara aluminium turun 0,7% dan nikel melemah 0,3%. (bbn)