Saham Antam (ANTM) Terus Diserok, Target Harga Masih Jauh

Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam terus diserok investor asing di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/9/2025). Target harga saham ANTM ternyata masih jauh.

Investor asing mencetak transaksi beli bersih (net buy) pada saham ANTM mencapai Rp 362,9 miliar. Pembelian saham terjadi di pasar reguler BEI, berdasarkan data yang disajikan Stockbit Sekuritas.

Net buy saham Antam (ANTM) terbesar dibandingkan saham-saham lainnya. Diikuti, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT United Tractors Tbk (UNTR). Net buy asing pada saham MDKA senilai Rp 172 miliar dan UNTR sebesar Rp 126,4 miliar.

Secara umum, pada perdagangan Senin (8/9), investor asing mencatatkan transaksi jual bersih (net sell) di seluruh pasar senilai Rp 526,1 miliar. Dengan begitu, total net sell asing sepanjang tahun berjalan ini kembali bertambah menjadi Rp 55,6 triliun – berdasarkan data BEI.

Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup ambruk 100,5 poin (1,28%) ke level 7.766,8. IHSG tiba-tiba jatuh, seiring reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo.

Sebanyak 463 saham terpantau turun, 252 saham naik, dan 241 saham stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp 20,1 triliun.

Target Harga ANTM 

Verdhana telah menaikkan proyeksi laba bersih Antam (ANTM) selama 2025-2027 berkisar 43-51%, yang bakal disokong bisnis nikel. Ini mendorong Verdhana menaikkan target harga saham ANTM menjadi Rp 4.500.

Verdhana juga memberikan kisi-kisi dividen ANTM, yakni yield 12%, karena perseroan tidak memiliki utang dan neraca sangat solid. Mengacu target harga Rp 4.500, dividen per saham ANTM bisa mencapai Rp 540.

Di lain pihak, Indo Premier Sekuritas tetap optimistis terhadap kinerja Antam (ANTM) tahun ini. “Berdasarkan analisis skenario, bahkan dalam kasus pesimistis, kami masih menilai laba bersih keseluruhan ANTM pada 2025 dapat melampaui ekspektasi konsensus, meskipun sentimen mungkin tetap tertekan karena momentum laba menurun secara kuartalan,” tulis analis Indo Premier Sekuritas, Ryan Winipta dan Reggie Parengkuan dalam risetnya.

Indo Premier mempertahankan proyeksi laba bersih ANTM pada 2025, 2026, dan 2027. “Kami tidak mengubah rekomendasi beli saham ANTM dengan target harga Rp 3.900, didukung oleh estimasi pertumbuhan EPS 2025 yang kuat sebesar 93% yoy, serta capaian laba yang lebih tinggi dibandingkan konsensus,” pungkas Ryan dan Reggie. Editor: Jauhari Mahardhika

Sumber:

– 09/09/2025

Temukan Informasi Terkini

Berita Harian, Selasa, 9 September 2025

baca selengkapnya

RKAB Tahunan Bakal Berlaku, Perusahaan Tambang Harus Ajukan Ulang per Oktober 2025

baca selengkapnya

Ada Tren Penurunan Ekspor Batu Bara, Bumi Resources Masih Optimis

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top