Sepanjang semester I-2025, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mencatatkan telah memproduksi 19.805 ton katoda tembaga.
Vice President Corporate Communications Amman Mineral Kartika Octaviana mengatakan, peningkatan produksi ini didukung dari adanya perbaikan kinerja pabrik pemurnian atau smelter pasca-komisioning awal.
“Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dari 635 ton di kuartal pertama menjadi 19.170 ton di kuartal kedua. Jadi total semester ini 19.805 ton katoda tembaga,” ungkap Kartika kepada Kontan, Sabtu (09/08/2025).
Ia menambahkan, kedepan, Perseroan memperkirakan volume produksi akan terus meningkat seiring dengan penyempurnaan operasional smelter yang sedang berjalan.
Selain itu, pada pertengahan Juli 2025, AMMN juga telah memproduksi emas murni pertama dari fasilitas pemurnian emas modern atau Precious Metals Refinery (PMR), guna mendukung target produksi emas 90.000 ons hingga tutup tahun 2025.
“Kami mencapai tonggak penting pada pertengahan Juli dengan keberhasilan produksi emas murni pertama dari fasilitas PMR,” jelas Kartika.
Sebagai tambahan, smelter tembaga AMMN yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat telah melalui proses commissioning-nya sejak Juni 2024 lalu.
Dengan total kapasitas pengolahan 900.000 ton konsentrat tembaga, smelter ini juga akan menghasilkan produk sampingan seperti 830.000 ton asam sulfat, 18 ton emas batangan, 55 ton perak dan 77 ton selenium.
Kartika juga mengungkap bahwa target kinerja AMMN pada 2025 tidak berubah, dengan pandangan konservatif terhadap operasi seiring transisi menuju Fase 8 dan melanjutkan komisioning serta ramp up smelter dan pemurnian logam mulia.
Pada tahun ini, pihak AMMN menargetkan produksi konsentrat tembaga sebesar 430.000 metrik ton kering yang diharapkan dapat menghasilkan 228 juta pon tembaga dan 90.000 ons emas.
