Emiten tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menargetkan proyek tambang emas di Gunung Pani, Gorontalo bisa beroperasi komersial pada kuartal I-2026. Adapun, fase komisioning dikejar akhir tahun ini.
Emiten tambang kongsi Grup Saratoga (SRTG) dan Garibaldi ‘Boy’ Thohir itu menargetkan tambahan produksi emas dari Proyek Pani mencapai 80.000 ounces (oz) sepanjang 2026.
Adapun, rencana produksi emas selanjutnya dari Proyek Pani itu ditarget mencapai 300.000 oz per tahun, dengan puncak produksi diperkirakan mencapai 500.000 oz per tahun.
General Manager Communications Merdeka Copper Gold MDKA Tom Malik mengatakan penyelesaian Proyek Pani telah mencapai 67% sampai akhir Juni 2025.
Tom memastikan jadwal komisioning bisa dikejar pada akhir tahun ini untuk selanjutnya mulai produksi komersial pada kuartal I-2026.
“Proses uji coba ditargetkan mulai pada akhir 2025, dengan produksi emas perdana diperkirakan berlangsung pada kuartal I 2026,” dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (29/8/2025).
Tom mengatakan Proyek Pani bakal menambah portofolio tambang emas grup MDKA yang selama ini bertumpu pada operasi tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur.
“Proyek ini akan dimulai dengan operasi heap leach untuk mengolah bijih oksida, sebelum beralih ke teknologi pengolahan carbon-in-leach (CIL) pada 2028,” kata Tom.
Rencana operasi komersial tambang emas raksasa di Gunung Pani itu belakangan ikut dibarengi dengan kabar MDKA akan membawa anak usahanya yang mengurusi unit bisnis tambang emas melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Upaya kongsi Grup Saratoga & Boy Thohir membawa anak usaha MDKA itu melantai di bursa diperkirakan bakal menjadi IPO terbesar tahun ini.
Informasi pelaku pasar menyebut, IPO Pani ditargetkan berlangsung bulan depan. Ini sejalan dengan proses dokumen IPO yang sudah tiba di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sejumlah analis menilai momentum produksi Proyek Pani bakal menjadi game changer bagi kinerja keuangan MDKA dengan berbalik untung tahun depan, yang selama ini masih mencatat kerugian. Posisi rugi MDKA sepanjang kuartal I-2025 mencapai US$3,7 juta.
Analis dari KB Valbrury Sekuritas Laurencia Hiemas memproyeksikan MDKA bakal berbalik untung mulai 2026, dengan penguatan margin pada lini bisnis tambang emas, struktur biaya nikel yang membaik serta kontribusi dari AIM.
“Meski laba 2025 diperkirakan turun sementara akibat investasi yang dipercepat. EBITDA diproyeksikan melonjak tajam pada 2026 (+131,4% yoy) seiring kontribusi penuh dari Pani, menandai titik balik dari kerugian sebelumnya,” kata Laurencia seperti dikutip dari riset, Jumat (29/8/2025).
Setali tiga uang, Samuel Sekuritas Indonesia turut memproyeksikan perbaikan laba MDKA tahun depan yang didorong oleh beroperasinya Proyek Pani.
Kendati demikian, Samuel Sekuritas memproyeksikan MDKA bakal mencatat rugi sebesar US$11 juta sampai akhir tahun ini.
“Sebelum bangkit dengan laba bersih solid US$196 juta pada 2026, ditopang oleh beroperasinya Proyek Pani serta harga emas yang tetap kuat,” tulis Analis Samuel Sekuritas Juan Harahap & Brandon Boedhiman dalam riset dikutip, Jumat (29/8/2025). (naw/wdh)