PT BUKIT Asam Tbk (PTBA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengungkap target produksi batu bara dan emas pada 2025, setelah mulai memasukinya musim laporan keuangan tahun penuh 2024.
PTBA tercatat mengincar produksi batu bara pada 2025 sebesar 50 juta ton, kemudian penjualan sebanyak 50,1 juta ton, dan angkutan sebesar 43,2 juta ton. “Perseroan melakukan perencanaan dengan mencermati perkembangan pasar terkini dan mengantisipasi berbagai faktor eksternal yang dinamis,” ujar Sekretaris Perusahaan PTBA, Niko Chandra, dalam keterangan resminya, belum lama ini.
Riset PT Indo Premier Sekuritas yang disusun analis Reggie Parengkuan dan Ryan Winipta mempertahankan peringkat hold untuk saham PTBA dengan target harga Rp 2.900 per saham. Kedua analis tersebut menilai, saham PTBA masih diperdagangkan dengan valuasi tinggi di 6,4x P/E FY25F (32% premium dibanding UNTR). Ditambah lagi, potensi peningkatan volume kereta api sudah tercermin dalam harga pasar.
“Jadi, kami memperkirakan PTBA membagikan dividennya sekitar bulan Mei. Dividen tersebut akan dapat memberikan imbal hasil 11% berdasarkan rasio pembayaran 75% dari harga saham PTBA saat ini. Sedangkan, risiko yang perlu diwaspadai adalah penurunan yang mencakup risiko eksekusi pada proyek kereta api Keramasan dan peningkatan biaya tunai akibat transisi bahan bakar dari B35 ke B40,” ungkap kedua analis dalam riset dikutip, Minggu (9/2/2025).
Sementara, Antam menargetkan penjualan emas pada 2025 akan lebih tinggi daripada tahun sebelumnya. Berdasarkan penuturan Sekretaris Antam Syarif Faisal Alakdrie kepada Investor Daily, target pertumbuhan produksi emas pada 2025 mengacu pada pencapaian ANTM pada 2024 dan potensi pasar yang dinilai masih terbuka lebar.
Pada FY24, ANTM membukukan volume produksi emas mencapai 1.019 kg (32.762 troy oz). Biarpun di atas kertas, volume itu lebih rendah dibanding volume produksi emas pada 2024 sebesar 1,20 ton (38.838 troy oz), namun penjualan emas ANTM sepanjang tahun buku 2024 berhasil mengukir rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah mencapai 43,77 juta ton, alias melambung 68% secara tahunan dan 128% secara kuartalan.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta merekomendasikan buy saham ANTM dengan target Rp 1.490 dengan support di 1.305. Dirinya melihat, tren penguatan harga emas masih akan berlanjut seiring dengan tingginya permintaan di tengah ketidakpastian global.
ITMG & MDKA
Selanjutnya, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rizkia Darmawan dan Wilbert Arifin dalam risetnya yang dipublikasi mengestimasikan, ITMG akan menargetkan produksi batu bara pada 2025 sekitar 22 juta ton dan volume penjualan sebanyak 27 juta ton. Kemudian, belanja modal (capital expenditure/capex) bakal naik pada tahun ini. Fokusnya, capex akan digunakan untuk keperluan pemeliharaan, peningkatan peralatan, dan pengembangan infrastruktur.
Di sisi lain, produksi dari tambang baru juga diprediksi bakal meningkat. Menurut Rizkia dan Wilbert, ITMG akan terus mengoptimalkan biaya melalui negosiasi kontraktor, mekanisme pass-through biaya bahan bakar, dan strategi pencampuran batu bara.
Mirae Asset Sekuritas mempertahankan pandangan netral untuk sektor batu bara karena tekanan harga. Broker efek itu menyematkan rekomendasi hold untuk saham ITMG dengan target harga saham sebesar Rp 25.500.
Adapun, MDKA menargetkan produksi emas antara 100.000 dan 110.000 ounce emas dan 11.000 dan 13.000 ton tembaga pada 2025. Sepanjang 2024, emiten berkode saham MDKA tersebut berhasil memproduksi emas pada 2024 mencapai 115.867 ounce, sesuai panduan yang ditetapkan, dengan total cash cost sebesar $1.017/oz, AISC sebesar $1.337/oz, dan ASP sebesar $2.371/oz.
Produksi tembaga FY2024 mencapai 13.902 ton, yang berada dalam kisaran panduan 13.500 hingga 14.000 ton. Selain itu, Tambang Pirit-Tembaga Wetar melampaui panduan biaya tunai dan AISC untuk FY2024, dengan biaya tunai sebesar $2,63/lb dan AISC sebesar $3,58/lb.
Tim Penasihat Investasi Phintraco Sekuritas merekomendasikan Buy on Support untuk saham MDKA dengan target harga : Konsolidasi yang terjaga di atas MA20 1570 menjadi indikasi MDKA memasuki fase pembentukan base sebelum melanjutkan rally. Konfirmasi rally jika mampu breakout dari psikologis level 1700. Editor: Muawwan Daelami
Sumber: investor.id, 10 Februari 2025