PT Timah Tbk. (TINS) menyiapkan proposal bisnis untuk memperoleh suntikan modal dari Danantara Indonesia. Langkah tersebut sebagai bagian dari upaya memperkuat program hilirisasi.
Direktur Pengembangan Usaha PT Timah, Suhendra Yusuf Ratuprawiranegara, menyampaikan bahwa suntikan modal tersebut bakal diarahkan kepada anak usahanya, yakni PT Timah Industri guna mendukung hilirisasi.
“Kami kemungkinan menyiapkan semacam proposal bisnis yang dilakukan oleh anak usaha PT Timah Industri untuk kiranya dapat diinjeksi atau investasi yang bisa dilakukan Danantara,” ucapnya dalam paparan publik baru-baru ini.
Dia menyatakan bahwa komitmen Danantara untuk mendukung proses hilirisasi ataupun pengembangan bisnis hulu perseroan sudah ada. Namun, sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari superholding terkait hal tersebut.
Sebelumnya, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Timah, Fina Eliani, menyampaikan bahwa kegiatan hilirisasi telah dilakukan melalui anak usaha perseroan yakni PT Timah Industri yang beroperasi di kawasan Cilegon, Banten.
Fina menambahkan bahwa anak perusahaan tersebut juga sudah memproduksi sejumlah produk turunan, seperti tin chemical dan tin soldier.
“Di tahun ini, PT Timah Industri sedang mengembangkan produk untuk bahan baku utama dan tin chemical,” ucapnya dalam paparan publik insidentil yang diselenggarakan secara daring pada Rabu (15/10/2025).
Produk baru yang dikembangkan ialah Ethylhexyl Thioglycolate (EHTG) dan TMP Solid, yang akan menjadi bahan baku utama dalam produksi tin chemical.
PT Timah juga menerima enam unit smelter dan ratusan alat berat hasil penyitaan kasus korupsi dan penambangan ilegal di wilayah operasi perseroan.
Penyerahan aset tersebut dilakukan secara berjenjang, mulai dari Jaksa Agung kepada Wakil Menteri Keuangan, dilanjutkan ke Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara, dan akhirnya kepada Direktur Utama PT Timah.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca. Editor : Rio Sandy Pradana
