HARGA saham PT Petrosea Tbk (PTRO) berbalik arah setelah dua hari berturut-turut dilanda aksi jual.
Prospek positif seiring fundamental perusahaan, ditambah murahnya harga saham usai banyak dijual, membuka potensi saham emiten yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu tersebut.
Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas dalam riset yang dipublikasikan baru-baru ini, menyoroti keberhasilan PTRO yang mencetak kinerja keuangan yang kuat sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2024.
Hasil kinerja tersebut bisa menjadi cerminan performa tahun penuh 2024, sekaligus periode-periode berikutnya.
Penutupan Saham PTRO pada Senin 10 Februari 2025 (Bloomberg)
“Prospek pada 2025 diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan. Kami melihat PTRO terus memperluas kapasitas dan kemampuannya di segmen pertambangan serta rekayasa dan konstruksi,” papar Sukarno dalam risetnya.
Dampak positif dari sinergi dengan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) juga telah tercermin di dalam kinerja sembilan bulan pertama tahun 2024. Di mana pada 9M24, PTRO mencatat pendapatan sebesar US$510 juta, dengan pertumbuhan 22% YoY.
Peningkatan ini terutama didorong oleh segmen penjualan batu bara yang tumbuh signifikan mencapai 2.610% YoY, hingga keberhasilan berkontribusi 9% terhadap pendapatan, serta segmen konstruksi dan rekayasa yang meningkat pesat sebesar mencapai 96% YoY yang berkontribusi 44% terhadap pendapatan, dibandingkan sebelumnya 28%.
Menurut Sukarno, di poin yang pertama, PTRO gencar memperkuat rencana strategis pengembangan bisnisnya. Pembentukan Anak Usaha baru melalui anak usahanya, PT Petrosea Infrastruktur Nusantara (PIN), dengan nama PT Lintas Kelola Berlaba (LKB) merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kinerja.
Kemudian, PTRO berhasil mengantongi kontrak baru yang bersifat jumbo. PTRO mendapatkan kontrak jasa pertambangan yang signifikan di konsesi blok nikel milik PT Vale Indonesia Tbk (INCO), mencakup area Bahopi Blok 2 dan Bahadopi Blok 3 di Sulawesi Tengah.
“Kontrak ini bernilai US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun dengan jangka waktu 10 tahun,” tegasnya.
Ketiga, PTRO berhasil menerbitkan obligasi dan sukuk senilai Rp1,5 triliun sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi keuangan serta mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan.
Alokasi dana yang proporsional untuk berbagai keperluan operasional mencerminkan PTRO memiliki perencanaan yang matang dalam pemanfaatan dana tersebut, adapun Rp1,5 triliun tersebut dengan rincian: 40% untuk pembelian material dan jasa (buy out), 27% untuk biaya operasional alat berat, 25% untuk biaya tenaga kerja, dan sisanya untuk pengeluaran operasional lainnya.
Saham PTRO dipandang lebih menarik sejalan dengan prospek pertumbuhan kinerja, sinergi dengan perusahaan induk dan afiliasi, serta diversifikasi portofolio yang berkelanjutan.
Analisis Harga Saham PTRO (Kiwoom Sekuritas)
Berdasarkan valuasi absolut (Discounted Cash Flow/DCF), Analis Kiwoom Sekuritas meningkatkan nilai wajar saham PTRO untuk target 12 bulan menjadi Rp6.000/saham.
Harga ini mencerminkan P/E sebesar 89x, PBV 11,16x, dan EV/EBITDA 16,39x. Target Harga (Target Price/TP) yang amat menarik mencapai Rp6.000/saham, dapat tercapai mengingat prospek pasar Bullish jangka panjang dan adanya 3 katalis utama yang akan mendorong harga saham PTRO. (fad)
Sumber: bloombergtechnoz.com, 10 Februari 2025